Jumat, 30 September 2016

TANTE VIA SUKA POSISI 69

 Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Tante Via Suka Posisi 69 - Peristiwa ini terjadi saat aku masih duduk di kelas 3 SMP dimana seharusnya pada umur segitu belum mengenal namanya seks , tidak tau kenapa aku begitu memahami dan ingin merasakan hal yang enak katanya orang bilang begitu, karena dirumahku sering di datangi oleh teman mamaku, sungguh teman mamaku yang maen kerumah seksi seksi terutama namanya Tante Via, tubuhnya langsing, wajahnya muda membikin gerrr.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.

CERITA DEWASA - Tante Via Suka Posisi 69 | Tante Via ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Via ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Via inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).
 Biasanya Tante Via kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Via ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.
 Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Via ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih).

- Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Via malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.
 Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Via pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung.
 Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Via mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Via di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

- Lalu Tante Via menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Via, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Vian ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

" Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Via sambil mulai berjongkok.

- Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga.

" Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Via kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Via boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Via.
" Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet" kata Tante Via.
" Ah enggak apa-apa Tante", jawabku.
" Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Via.
" Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku.

- Tante Via cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

" Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Via.

- Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Via membiarkanku memegang-megang vaginanya.

" Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi".
" Iyah Tante", jawabku.

- Lalu Tante Via menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.
 Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

" Lex, kamu enggak ikut?" tanya mamiku.
" Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku.
" Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami.
" Via, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante Via.
" Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Via.

- Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Via berdua saja di villa, Tante Via baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

" Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?" tanya Tante Via sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
" Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku.

- Tante Via begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

" Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?" kelakar Tante Via padaku.

- Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos.

" Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Via sambil memegang si kecilku.
" Ah Tante bisa saja" kataku.
" Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.

- Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Via, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante"

" Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Via sambil menurunkan celanaku dan CDku.

- Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.

" Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah"
" Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos.
" Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Via.

- Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

" Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Via yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Via hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.
" Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku.
" Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Via.

- Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Via karena Tante Via tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

" Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Via yang kurasakan berdenyut-denyut.

- Tante Viapun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.

" Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante Via, Tante Via pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Via berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Via lembab dan agak basah.
" Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Via.
" Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.."
" Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?"
" Enggak Tante"

- Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Via.

" Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah
" Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku.
" Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Via.

- Tante Via pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Via basah entah kenapa.

" Tante kencing yah?" tanyaku.
" Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah".

- Dilepaskannya pula celana dalam Tante Via dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Via duduk di sampingku

" Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Via dengan tangan yang agak gemetar, Tante Via hanya ketawa kecil.
" Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Via.

- Dia mulai memegang penisku lagi, "Lex Tante mau itu nih".

" Mau apa Tante?"
" Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Via.
" Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?"
" Tapi Alex enggak bisa Tante caranya"
" Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Via padaku.

- Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Via yang di tumbuhi bulu halus.

" Lex jilatin donk punya Tante yah" katanya.
" Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi"
" Coba saja Lex"

- Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Via di atas dan tanpa pikir panjang Tante Via pun mulai mengulum penisku.

" Achh.. hgghhghh.. Tante"

- Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Via tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Via seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Via sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Via dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.
 Tante Via pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Via menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

" Kamu tahu enggak mandi kucing Lex" kata Tante Via.

- Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Via pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.
 Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Via pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.
 Kulihat payudara Tante Via mengeras, Tante Via menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Via. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Via, langsung Tante Via kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Via seperti menjilati es krim.

" Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex" kata Tante Via sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

- Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Via tanpa sengaja tertelan olehku.

" Lex masukin donk Tante enggak tahan nih"
" Tante gimana caranya?"

- Tante Via pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Via naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Via pun mengejang hebat.

" Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Via.

- Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Via. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Via mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya.
 Kurasakan Tante Via sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Via tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

" Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Via padaku.

- Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Viapun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

" Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
" Tante Alex kayanya mau kencing niih"

- Tante Via pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Via pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.
 Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Via menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Via yang hebat.
 Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Via, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Via di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Via.

- Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Via, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

" Lex kamu sudah baikan?" tanya Mamiku.
" Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku.
" Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Via.
" Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Via.

- Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Via yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Via.
 Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Via bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Via. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali.
 Kini Tante Via sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Via ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Via.
 Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Via bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Via yang nasibnya sama seperti Tante Via, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Jumat, 16 September 2016

AKHIRNYA KU TAKLUKAN JUGA

Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Akhirnya Ku Taklukan Juga - Umurku yang sudah 25 tahun sampai saat ini masih belum selesai kuliah, aku akui dalam akademis aku termasuk orang gagal, tapi kalau meluntuhkan hati wanita aku jagoannya, kali ini aku akan menceritakan kisahku yang nyata dimana aku menikmati memek perawan , kisah ini terjadi saat aku mendapat kos kost san baru, dari pagi sampai sore berputar putar UGM akhirnya aku mendapatkan tempat kost kostan yang aku dambakan.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.


CERITA SEX - Akhirnya Ku Taklukan Juga | Awalnya gak begitu suka, karena tempat kosnya terpisah jauh dari temen2 aku yang lain. Tempatnya juga terlalu masuk ke lorong-lorong. Tapi ada satu hal yang membuat aku mutusin buat ngambil kosan disana, yaitu anak ibu kosnya yang cakep alang kepalang. Namanya Yani, mahasiswi semester 3 di UGM.

- Pertama kali aku ngeliat dia, jantung aku langsung berdesir karena doi manis banget.

" iya, kosan yang disebelah ada kok kak, tapi Cuma satu kamar." Begitu suaranya ramah ketika pertama kali aku komunikasi sama doi. Ibu kosnya juga baik.

- Namun ibu kos nya yang berprofesi pedagang di Sleman belum pulang. Yani mengatakan kalau ibu dan bapaknya berdagang pergi pagi pulang malam. Akhirnya sore besoknya aku mutusin untuk ngambil kamar kosan yang bersebelahan langsung dengan rumah ibu Kosnya.
 Walau tinggal terpencil jauh dari temen2, gak masalah lah.. yang penting aku bisa dapetin nih si bidadari khayangan. Malam itu aku udah ready untuk tinggal di kosan baru aku. Begitu keluar, ehh.. ternyata gebetan aku Yani lagi telponan diluar sambil duduk santai di teras rumahnya.

" wah.. kesempatan buat pdkt nih.." dalam hati aku. Setelah nungguin dia selesai telponan lumayan lama, akhirnya aku keluar kamar dan samperin doi.
" Hai.. lagi ngapain?" sapa aku sambil melempar senyum.
" Eh, lagi santai aja kak." Balasnya membalas senyum aku.
" Telponan sama siapa?"
" Sama pacar kak" jawabnya.

- Plaaakk.. aku serasa kena tampar. Ternyata doi udah punya pacar. Habis deh! Namun, pembicaraan tetap berlanjut. Walau Yani sudah punya pacar, aku tetap pengen akrab sama dia. Siapa tau ntar dia putus, siapa tau ntar dia bosen sama pacarnya..
 Siapa tau.. siapa tau.. aku menghibur diri. Aku perhatikan wajah manis Yani. Bener-bener wajah bidadari! Kulitnya halus tanpa jerawat. Ternyata ada tai lalat mungil di pipinya. “Kak kok ngeliatin Yani gitu sih?” tanya Yani risih.

- Aku tersadar.

" Ehh.. gak. Ternyata Yani punya tai lalat di pipi yah?" tanya aku.
" Orang yang punya tai lalat di pipi itu beruntung lho.." ucap aku keumudian.
" Emang kenapa kak?" tanya nya penasaran.
" Iyalah beruntung! untung aja tai lalat, kalo tai kebo gimana coba?" seloroh aku. Yani langsung ketawa. Manis banget ngeliat dia ketawa. Akhirnya malam itu aku berhasil ngobrol panjang lebar dan ketawa ketiwi bareng Yani.

- Bahkan setelah cerita tai lalat itu, Yani bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di lengannya.

" Mana mungkin itu tanda lahir! Itu tatto tuh!" aku langsung aja nuduh.
" Sumpah kak ini tanda lahir!" balasnya.
" Gak percaya! Pasti kamu orangnya tattoan yah! Harus diperiksa nih!" tuduh aku.

- Dia malah tertawa cekikikan. Aku senang.. Paginya, aku sempetin dulu olahraga pagi. Angkat barbel dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat aku.
 Punya badan atletis dan berotot memang kharakteristik aku. Alah.. Tiba-tiba aku denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Aku selidiki asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar aku.
 Ternyata disebelahnya kamar mandi! Aku coba dengerin suara gemercik air tersebut. Ternyata suara berikutnya adalah lantunan nyanyian seorang gadis. Tidak salah lagi, itu suara Yani! Aku begitu menikmati suara nyanyiannya.
 Merdu banget! Akhirnya timbul pikiran kotor aku. Dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa aku panjat! Akhirnya dengan secepat kilat, otak aku berfikir keras. Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya dua setengah meter ini.
 Setelah yakin orang tua Yani sudah berangkat pergi berdagang dan Yani pasti sendirian di rumah, aku nekat untuk ngintipin Yani mandi. Dengan bantuan kursi, akhirnya aku bisa mencapai ujung tembok paling atas.

- Pelan-pelan aku angkat kepala untuk melihat pemandangan disebelah sana. Ternyata benar! Yani sedang mandi sambil bernyanyi. Cerita Panas: Nikmatnya Memek Perawan Anak Ibu Kost | Yani dengan wajah manis itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi.
 Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat aku liat secara jelas. Payudaranya yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang dibalut busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah kemaluannya dapat terlihat jelas.
 Hal itu tanpa sadar sudah membuat batang kemaluan aku langsung mengeras. Yani masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun. Yang membuat aku gak tahan yaitu terkadang tangannya meremas payudaranya sendiri.
 Kilauan sabun dari payudaranya yang putih licin oleh sabun membuat aku serasa mau pingsan. Sejurus kemudian, Yani membilas sabunnya dengan menimba air. Kulitnya makin terlihat putih bercahaya. Berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air.
 Diluar dugaan aku, ternyata Yani mengelus-elus bagian kemaluannya. Awalnya aku berfikir Yani melakukan pembersihan di daerah vaginanya. Ternyata, ia begitu keasyikan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut.

- Aku liat matanya sudah merem-merem keenakan.

" Ohh tidaakk.. Yani sedang masturbasi!" Baru kali ini aku melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi.

- Secara jelas aku menonton Yani yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir kemaluannya.
 Secara tak sadar aku jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi aku sangat rawan. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Yani. Malu banget lah, baru satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku kurang ajar. Ternyata bata yang menjadi pijakan aku tak sanggup lagi menahan pijakan aku.
 Akhirnya salah satu batu bata tersebut terjatuh. Yani jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.

" Mati aku kalo Yani sampai tau!" batin aku terus cemas. Aku langsung menghentikan tontonan langka nan sangat istimewa tersebut.

- Aku segera turun dari dinding yang aku panjat buru- buru. Ternyata Yani menyadari dirinya diintip. Yani segera memakai handuknya dan buru-buru keluar kamar mandi. Aku segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Yani, kalau-kalau ia berteriak. Bisa mampus aku kalau dia ngadu ke ortunya.
 Ternyata aku yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertabrakan dengan Yani yang baru saja keluar kamar mandi. Handuk Yani langsung tersibak, ia terjatuh. “Maaf.. maaf..” Cuma itu yang bisa terlontar dari mulut aku sambil membantu Yani untuk berdiri.
 Aku langsung mengambil handuknya. Yani tampak kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Yani tidak memakai apa-apa selain handuk yang membuat payudaranya menyembul kelihatan.

" Kak, ngintipin Yani barusan yah?" tanya Yani dengan menundukkan kepalanya.

- Ia menunduk mungkin karena ia malu. Karena baru saja ia melakukan masturbasi. Aku jadi ngerasa bersalah.

" Maafin kakak ya.. Kakak menyesal banget" aku ucapin itu dengan nada memelas. Yani cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil terisak.

- Matanya berkaca-kaca. Aku jadi tambah merasa bersalah.

" Blum ada lho yang ngeliat Yani gitu, kok kakak tega sih?" suaranya lirih.

- Akhirnya aku anterin Yani ke kamarnya. Aku bimbing dia menuju kamarnya.
 Dibenak aku semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia trauma. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma. Sesampainya dikamar Yani, aku malah memeluknya.
 Terlintas dipikiran aku, kalau cewek sedih atau nangis untuk menenangkannya dengan di peluk.

" Yani maafin kakak ya.." aku bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Yani mengangguk. Dari pelukan, aku beralih mendekap Yani.

- Aku cium pipinya kemudian bibirnya. Serentak tangan aku juga ikut memainkan perannya meremas dada Yani dari luar handuknya.

" Kakak! Ngapain sih ini!" ucap Yani kaget. Dalam fikiran aku, kepalang basah mandi aja!

- Tanggung ketahuan ngintipin Yani mandi, kenapa gak aku tidurin aja sekalian? Mumpung kesempatan ada! Aku dorong Yani ke tempat tidurnya.
 Pintu kamarnya segera aku kunci. Handuknya dengan mudah aku lepas. Bibir Yani aku lumat dan kulum sejadi-jadinya. Tangan aku menjamah payudaranya yang montok. Yani berontak dan kakinya menghentak-hentak gak karuan.

" Kakaaaakk.." Yani berteriak. Aku mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana? Aku bisa dihajar masa.

- Akhirnya aku menghentikan aksi brutal aku. Aku mutusin untuk membujuk Yani pelan-pelan.
 Sambil mengelus-elus bahunya dan membelai rambutnya aku ngomong pelan-pelan

" Yani, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud nyakiti Yani. Kakak gak mungkin menyakiti Yani karena kakak sayang banget sama Yani.." bisik aku pelan-pelan ke Yani.

- Aku cium leher Yani, tangan aku mulai lagi main-main mengelus payudaranya, meremas, kemudian turun ke daerah kemaluannya.

" Kakak, Yani mohon jangan kak" Yani memelas ketakutan.
" Yani tenang aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Yani, Kakak Sayang sama Yani." Bujuk aku pelan-pelan sambil terus memainkan daerah kemaluannya. Tangannya terus mendorong-dorong aku. Yani ketakutan setengah mati. Aku terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Yani.

- Kemudian turun dan menjilati puting susunya yang memerah. Sementara tangan kanan aku mengelus-elus daerah vaginanya. Jari tengah aku mulai masuk ke lipatan bibir vaginanya. Aku terus mainkan itu pelan-pelan.

" Kakak.. Yani mohon, Yani masih perawan kak.. Yani takut.." Yani masih memelas. Tangannya terus memegangi tangan kanan aku yang bergerilya didaerah bibir vaginanya. Aku cuma jawab permohonan Yani dengan ciuman dan kuluman dibibirnya.

- Aku terus lumat bibir Yani dan bibir vaginanya dilumat jari tengah aku. Perlahan aku masukin jari tengah aku dengan pelan-pelan. Terasa daerah vagina Yani sudah basah. Mengetahui daerah vagina nya sudah basah dan licin, aku jadi yakin kalau sebenarnya Yani juga menikmati permaikan aku.
 Yani juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.

" Yani, kak masukin jari kakak pelan-pelan ya.. gak sakit kok.. Yani tenang aja yaa.." Belum lagi Yani memberikan persetujuannya, jari tengah aku sudah menikam masuk ke vaginanya.

- Akhirnya jawaban Yani Cuma erangan dan rintihan. Aku terus mainkan dengan memasukkan jari tengah aku kedalam vaginanya sedikit demi sedikit. Akhirnya bisa masuk semua jari aku!

" Kakak.. Yani takut kak.." Yani terus menceracau.

- Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya mendesir berat. Aku yakin Yani sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi. Cewek-cewek seperti Yani mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi.
 Seperti yang aku liat barusan di kamar mandi. Aku makin sibuk. Tangan kiri aku membelai rambutnya, mulut aku sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan aku memasukkan jari kedalam liang vagina Yani yang makin banjir dengan cairan dan licin.
 Akhirnya aku gak tahan lagi. Dengan sekejap segera aku lucuti semua pakaian aku hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera aku tindih tubuh Yani yang terkapar.

" Yani, kita coba masukin yuk.. Tahan sedikit ya.. mungkin agak sakit." Yani dengan lugunya mengangguk.

- Tampaknya ia sudah diliputi gejolak syahwat yang sangat. Aku makin bersemangat. Perlahan aku gosok-gosokin penis aku yang udah tegang dari tadi ke bibir kemaluan Yani. Yani yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jiwa raganya sudah diliputi kenikmatan seks.
 Setelah penis aku licin dengan cairan Yani, perlahan aku tusukin penis aku ke dalam liang kemaluan Yani. Walaupun pekerjaan aku halus dan pelan, tetap saja Yani merintih kesakitan. Sekarang penis aku bercampur dengan cairan licin dari Yani dan darah keperawanannya. Yani menangis.
 Namun bibirnya terus mengeluarkan suara.

" ahhh.. ahhhh.. kakak.." Aku gak mau ambil pusing.

- Aku sibuk dengan mendobrak vagina Yani yang sangat sempit agar batang kemaluan aku bisa masuk lebih dalam lagi.
 Dibantu dengan cairan pelicin Yani yang sudah banjir, penis aku bisa masuk semuanya. Aku terus menggenjot dengan memaju mundurkan batang kemaluan aku. Sesekali aku cium dan jilatin leher Yani hingga ke payudaranya.
 Kemudian putinya aku hisap sekuat-kuatnya. Akhirnya aku liat tanda-tanda Yani akan orgasme. Segera aku pacu kecepatan goyangan aku. Aku pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Yani lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak 'Kakakk…' Berurutan setelah itu aku juga keluar menyemprotkan cairan sperma aku didalam memeknya.

" ahhh.. Ahhhh.. Yani.." Aku ##kan beberapa kali semburan dengan menekan penis aku sedalam-dalamnya kedalam liang vaginanya. Yani pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita terbuai merasakan nikmatnya orgasme.

- Beberapa saat setelah itu terasa kedutan dan denyutan dari vaginanya. Penis aku belum aku cabut. Batang kemaluan aku itu aku biarin sampai lemas didalam vaginanya Yani. Aku terus perhatikan wajah cantik Yani yang termenung sayu.
 Sesaat aku jadi kasihan telah melakukan ini semua kepada Yani. Kembali aku elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Aku tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan “Yani, mau gak jadi pacar kakak?” Yani hanya diam.
 Aku tau dia udah punya pacar. Tapi aku sama sekali gak tau apa yang mau aku katakan selain itu kepada Yani. Aku pasang kembali celana dan keluar dari kamar Yani. Yani masih termenung sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Aku udah siap dengan segala konsekwensi dari perbuatan aku barusan.
 Setelah itu aku langsung berkemas di dalam kamar kos aku. “Mungkin setelah ini Yani akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan aku bakal di usir” pikir aku. Siang harinya, aku sudah selesai beres-beres barang-barang.
 Aku pengen cabut duluan sebelum aku di usir sama orang tuanya Yani. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke aku. Ternyata pintu kamar kos aku diketuk. Setelah aku buka ternyata Yani. Aku persilahkan Yani masuk.

- Yani pun masuk kedalam kamar aku. Dia liat aku sudah packing barang-barang siap-siap mau kabur.

" Kakak mau kemana?" tanya Yani.
" Aku cuma diam."
" Kakak gak boleh pergi! Yani takut.. gimana kalau Yani sampai hamil? Kakak harus tanggungjawab untuk semua ini!" kata Yani lirih.
" Baiklah kakak gak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa. Tapi kakak mohon jangan kasih tau orang tua Yani ya.." pinta aku. Yani hanya mengangguk. Matanya masih sembab karena menangis.

- Aku jadi kasihan, akhirnya Yani aku peluk lagi. Seminggu setelah itu, aku dan Yani Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya aku beranikan diri lagi untuk menyapanya dan mengajaknya bercanda lagi.
 Akhirnya, aku bisa ngajakin Yani untuk berhubungan badan lagi. Kadang dikamar aku, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar aku, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Yani selalu diliputi gairah.
 Permainan seks kami semakin hari semakin fariatif. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Yani sudah berani menelan habis sperma yang aku semburin didalam mulutnya. Seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah yang membara.
 Walaupun status hubungan aku belum jelas hingga saat ini, aku tetap menjalani ini sama Yani. Yani tetap pacaran dengan pacarnya, tapi kalo soal ranjang Yani lari ke aku. Hampir setiap malam Yani mampir ke kamar aku buat gituan.

- Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar aku. Sejak saat itulah, Yani ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Aku pernah nanya ke Yani, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Yani bilang belum.
 Tapi setelah aku selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan. Setelah perawannya hilang, dia malah jadi hyperseks dan pengen ngelakuin hal itu terus. Suatu sore, pembicaraan aku sama Yani sampai ke sesuatu yang bahkan gak aku duga.
 Yani bilang kalau dia membayangkan dientotin dua orang, yaitu aku dan pacarnya. Hehehee… kadang aku gak habis pikir, mengapa cewek yang dulu pemalu dan lugu ini bisa jadi liar kayak gini? Buat sobat2 yang pengen tau atau pengen kenalan sama Yani, PM aku dan kasi aku cendol dulu.. nanti aku kasi tau fesbuknya dia. Setuju!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Senin, 12 September 2016

KENIKMATAN YANG LUAR BIASA

 Poker Terbaik

CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | Kenikmatan Yang Luar Biasa - Perkenalkan namaku Della, saat ini umurku 27 tahun. Aku bekerja disalah satu perusahaanswasta asing dijakarta. Teman-teman kantorku sering memuji kecantikan dan kemolekan tubuhku, sehingga aku sering mendapat godaan-godaan ringan dari teman-teman kantorku.Namun aku membiarkannya saja karena godaan teman-temanku masih dalam hal yang wajar.Bahkan bosku sendiri juga sering menggodaku dengan pujiannya kepadaku. Sempay aku merasa senang dengan pujian bosku, karena aku baru sebentar bekerja disitu namun aku sudah bisa dekat dengan semua teman kantor juga dengan bosku.



CERITA PORN ABG - Kenikmatan Yang Luar Biasa | Setelah hampir setahun aku kerja, aku sering dipanggil oleh bosku Karena pemasukan di perusahaan semakin menurun. Bosku bukan memarahiku namun bosku meminta pendapatku bagaimana mengatasi masalah yang ada diperusahaan. Sehingga menjadikan aku dan bosku
menjadi sering ketemu. Setelah beberapa kali berbincang dengan bosku belum juga mendapatkan solusinya, dan pihak investor asing bosku ingin berkunjung ke kantor untuk mengecek kondisi perusahaan. Bosku sangat bingung sekali mengahadapinya, dan aku pun hanya terdiam karena aku juga tidak mempunyai solusi yang terbaik buat bosku.
Pagi harinya ketika jam istirahat kantor, aku dipanggil oleh bosku diruangannya. Segeralah aku menuju keruangannya, dan sampai diruangannya aku melihat wajah tegang bosku. Aku pun takut dengan pemandangan yang seperti itu, dan disuruhlah aku untuk duduk. Dengan wajah yang masih tegang bosku berkata kepadaku kalau aku harus menemani tamu investor asing yang
akan berkunjung ke kantor. Aku sempat tidak setuju dengan permintaan bosku, namun setelah bosku memberikan penjelasan kepadaku dan aku juga merasa kasihan dengan osku, akhirnya aku menyanggupinya. Rencannya tamu asing itu akan datang nanti malam, dan keesokan harinya aku harus langsung menemaninya kemana saja dan aku menurutinya.

- Mula-mula dia ajak aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah minum. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Terus dia ngajakin nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang nonton sepi, dia bebas rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem
aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalau dia mau cium bibir aku. Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif.
Kelihatannya dia tahu aku mulai ser.. ser an.. Tangannya mulai turun ke dada aku dari bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak karena buah dadaku mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya muter-muter
diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia tahu pentilku keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan.. Wah gawat ternyata dia sudah menurunkan tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali
rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya.

- Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34C itu mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku.
Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya.
Akh.. Putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya.. Dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi.. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu
puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi.
Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama menjanda aku belum pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu
tubuhku merinding menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery titik-titik.

- Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku.
Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku dipinggiran celana dalamku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal ini dia ketahui dengan lembabnya celana dalamku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu
kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik celana dalamku dan langsung menemukan clitku. Dengan gemulai di amemainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.
Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Dan dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku
yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat dilakukan laki-laki terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

- Akhirnya aku yang memulai.. Gila.. Entah apa yang mendorongku, tanganku tahu tahu meraba- raba selangkangannya.. Disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut
bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga dia pun terangsang.
Sambil mengecup daun telingaku Jhanson berbisik.. Shall we.. Go.. Aku tak tahu harus bagaimana.. Dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya.. Keluar bioskop.. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat ketika melewati lobi.. tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti
menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya. Di dalam lift Jhanson sempat mencium bibirku dengan lembut.. Seperti mencium kekasihnya.. Ini membuat tubuhku bertambah lunglai.

- Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Jhanson, dan dia dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang.
Melihat kebimbanganku Jhanson tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan kedua tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk. Dengan cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku Jhanson terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi ini.
Jhanson menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan
menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan
sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi.

- Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol.
Pada saat itulah aku merasa Jhanson membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Jhanson berhasil melorotkan gaun malamku kelantai. Aku membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Jhanson sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia nampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dalam yang ketat.
Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang berukuran 34D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki.

- Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Aku terseret maju ketika lengan Jhanson kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Jhanson mengecup bagian-bagian
leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku.
Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku.
Jhanson telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tahu itu sehingga hal itu dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona Jhanson berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya, kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya.
Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Jhanson sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.

- Tubuhku terasa melayang, ternyata Jhanson telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Jhanson menjauhi ku dan dengan perlahan mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka pakaian ini. Tubuh Jhanson yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Jhanson duduk di ujung ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun Jhanson memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-
jari kakiku.
Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak ke atas menyusuri
paha bagian dalamku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. Jhanson dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika Jhanson menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal-pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Jhanson mendaratkan bibirnya diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam. Tanpa memperdulikan adanya
celana dalam Jhanson terus melumat gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumkum.

- Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Jhanson, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Jhanson. Untuk kesekian
kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Jhanson tidak menyianyiakan kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Jhanson.
Dengan perlahan lidah Jhanson menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan.
Tanganku memegang dan meremas ramput Jhanson, tubuhku bergerta-getar dan melonjak-lonjak.
Jhanson tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding-dinding vaginaku mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat lelaki tak bisa bertahan lama.

- Jhanson nampaknya dapat melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu.
Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme.
Jhanson kemudian bangkit, dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya, beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai menyentuh, nyentuh selangkanganku yang basah.
Jhanson membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku.
Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Jhanson itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakan ke atas ke bawah dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam.

- Aku merintih panjang ketika Jhanson membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding -dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat Jhanson membiarkan kemaluannya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Jhanson mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.
Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur membuat batang kemaluan Jhanson seolah-olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Jhanson, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya.
Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.

- Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Jhanson melakukan gerak menusuk. Jhanson nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan
mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.

- Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.- *****TAMAT.


Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

SALING TUKAR PASANGAN

Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Saling Tukar Pasangan - Dengan sesuai rencan aku dan istriku janjian untuk ketemuan dengan keluarganya pak Erik dan Nana di villa puncak kira kira saat panas terik aku sudah sampai di puncak, tak taunya Pak Erik dana Ibu Nana sudah datang duluan, Ibu Nana terlihat cantik karena dia memakai rok dengan terusan dan rambutnya yang dipotong pendek terlihatlah leher yang menggoda.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.


CERITA HOT DEWASA - Saling Tukar Pasangan | Setelah makan dan berbincang sebentar kami sepakat untuk menukar penumpang, Lily istriku ikut mobil Erik begitu sebaliknya Nana ikut mobilku. Beriringan kami menuju ke  Cipanas dengan mobil Erik di depan.
Jalanan sudah mulai padat, sehingga kami mulai kehilangan pandangan atas mobil Erik. Selama perjalanan menuju vila, tangan Nana mulai menggerayangi selangkanganku, sesekali kubalas dengan elusan di pahanya dengan menyingkap roknya ke atas paha.
 45 menit kemudian sampailah kami di vila keluarga P.Gun, ternyata mobil Erik belum kelihatan. Tempatnya cukup terpencil dan jauh dari keramaian, hanya hamparan kebun teh di sekelilingnya, tidak ada tetangga atau vila lain dalam radius ratusan meter.

- Vila tersebut sangat besar dengan 5 kamar tidur dan kolam renang yang besar, bangunan untuk pengurus vila terletak jauh di belakang yang dihubungkan jalan setapak melewati taman.
 Nana segera memberi instruksi ke pengurus rumah agar acara kami tidak terganggu, mengijinkan mereka pulang selama kami di sini, kecuali siang untuk membersihkan dan menyiapkan makan siang, jadi praktis vila tersebut tanpa pembantu yang mengganggu.
 Kemudian Nana kembali ke teras depan dimana aku duduk sambil menikmati indahnya pemandangan dan sejuknya hawa pegunungan. Langsung saja dia duduk di pangkuanku. Tanpa menunggu lebih lanjut, kupeluk tubuhnya dan kami berciuman di kursi teras depan diselingi angin sepoi daerah puncak yang dingin.

" Disini lah pertama kali aku melayani Erik dan Papanya." bisiknya sambil menjilati telingaku.
 Tapi aku tidak terlalu memperhatikan, tanganku segera menjelajah ke tubuhnya yang menantang, buah dada adalah sasaran pertamaku, masih terasa kenyal dan padat seperti yang kurasakan beberapa waktu yang lalu.
 Kuremas dengan penuh nafsu pada kedua bukit di dadanya secara bergantian, sementara tanganku satunya membuka resluiting baju di belakang. Sekali terbuka maka rok terusan itu merosot turun hingga ke pinggang, dan tampaklah buah dadanya yang putih mulus dengan berbalut bra satin biru tua, sungguh kontras dengan kulitnya yang putih mulus, menambah sexy tubuhnya.

- Ciumanku mulai mendarat di leher jenjangnya, tanganku tidak pernah lepas dari dada Nana. Dia hanya menggelinjang dan mendesah ketika lidahku menjelajahi lehernya, terus turun hingga bahu dan berputar di sekitar dada.
Dinginnya udara puncak tidak dapat mengusir panasnya birahi kami berdua.  Nana menjambak mesra rambutku ketika putingnya kukeluarkan dari bra-nya dan kupermainkan dengan lidahku, sambil tanganku mulai menyelinap di balik roknya dan menjelajah di sekitar pangkal pahanya yang masih tertutup celana dalam halus. Terasa lembab dan basah di antara pahanya.

" Sshh.. agh..! desahnya di dekat telingaku sambil sesekali mengulum daun telingaku," membuatku kegelian dalam kenikmatan.

- Akhirnya dengan sekali sentil di kaitan bra, maka terlepaslah bra dari tempat semestinya. Kini terpampang tepat di wajahku kedua belahan buah dada yang putih montok dengan puting yang kemerahan, sungguh indah dan menantang untuk diremas dan dikulum.
 Maka segera kudaratkan bibirku di antara kedua bukit itu dan kembali lidahku menjelajahi kulit mulus itu terus mendaki ke puncak bukit.
 Kuputar-putar jilatanku di sekitar putingnya sebentar, lalu kukulum putingnya dan kusedot dengan gigitan-gigitan ringan nan nakal. Nana makin menggelinjang, pantatnya mulai digoyang-goyangkan di pangkuanku, sehingga menekan dan menggesek-gesek kemaluanku yang sudah menegang.
 Tangan kiriku sudah masuk di balik celana dalamnya yang basah. Mulanya satu jari masuk ke liang vaginanya, kemudian dengan dua jari kukocok vaginanya sambil kusedot kedua putingnya secara bergantian.

" Aaghh.. yess.. yaa.. truss.. sshh..! desahnya makin kencang tidak perduli dengan suasana sekitar," bahwa kami masih di teras villa.

- Goyangan pantatnya makin kencang seirama kocokan jariku di vaginanya. Kemudian dia berdiri, dengan sendirinya roknya merosot ke bawah, hingga tinggal celana dalam yang masih menempel, sekali tendang terlemparlah rok itu entah kemana.
 Nggak adil, aku sudah hampir telanjang horny tapi kamu masih lengkap.katanya sambil melepas kaosku dan langsung jongkok di depanku.
Dibukanya celanaku dan dikeluarkannya alat kebanggaanku dari sarangnya.

" Aku rindu batang besar ini..!" katanya sebelum bibirnya mungilnya menyentuh ujung kejantananku yang menegang.

- Ujung kejantananku sudah basah, lidah Nana menari-nari di lubangnya sambil tangannya mengocok batangnya. Kepala kejantananku sudah berada dalam kuluman mulut manisnya, sementara tangannya menjelajah ke bawah ke kantong bola, dan tangan satunya memilin ringan putingku. Aku begitu terangsang dan kelojotan kenikmatan dibuatnya.
 Kupegang kepalanya dan kugoyangkan pinggulku sehingga aku dapat mengocok mulutnya dengan kejantananku. Meskipun Nana tidak dapat mengakomodasi semua kejantananku yang 17 cm panjang dan 4 cm diameter.
 Tapi dia cukup memberi rangsangan dengan menggoyang-goyangkan kepala saat kukocok mulutnya. Nana seperti kewalahan menghadapi kocokanku di mulutnya. Kuangkat tubuhnya, kutarik celana dalamnya ke bawah hingga terlepas lalu kutelentangkan di meja teras tubuh telanjangnya.
 Baru kali ini aku dapat melihat dengan jelas tubuh telanjang Nana, begitu putih mulus dan padat berisi, sungguh beruntung Erik mendapatkan istri Nana dan sungguh beruntung aku dapat ikut menikmati tubuh indah dan seksinya.
Aku jongkok di antara pahanya, kucium aroma khas dari vaginanya yang sudah basah, kembali kumasukkan jariku ke liang vaginanya sambil kujilati klitorisnya yang merah mudah dan dikelilingi rambut halus tipis di sekelilingnya.

- Nana menarik rambutku dan memaksanya untuk masuk lebih dalam lidahku ke vaginanya. Jilatan lidahku langsung menelusuri bibir vaginanya hingga akhirnya mengganti kocokan jari tangan dengan kocokan dan jilatan lidah di vagina basahnya.
 Nana kembali mendesah atau lebih tepatnya teriak histeris dalam gelombang kenikmatan. Tidak mau menyiksa-nya lebih lanjut, maka aku berlutut dan mengatur posisiku di antara kakinya yang kurentangkan terbuka lebar. Karena aku masih ingat pada pertemuan terakhir, lubang vagina Nana terlalu sempit untuk ukuran kejantananku, hingga dia menjerit pada saat awalnya.
 Dengan perlahan kuusap-usapkan kepala kejantananku di bibir vaginanya. Aku tidak mau terlalu bernafsu untuk segera memasukkan ke dalam, karena itu akan membuat dia kesakitan. Setelah kurasakan cukup, perlahan kudorong kejantananku masuk sedikit demi sedikit sambil menikmati expresi di wajah cantik Nana ketika menerima kejantananku di vaginanya yang sempit. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya yang mungil dan tangannya meremas pinggiran meja.

- Aku menghentikan sesaat doronganku untuk memberi dia kesempatan bernapas, kemudian kulanjutkan untuk membenamkan sisa dari batang kejantananku di vagina Nana. Setelah semua masuk, kudiamkan sejenak untuk kembali menikmati expresi wajah Nana yang memerah dalam kenikmatan.

" Sshh.., yess.., lakukan dengan pelan..!" katanya pelan bercampur desahan.

- Perlahan kutarik kejantananku keluar dan memasukkan lagi dengan pelan, semakin lama semakin cepat hingga aku dapat mulai melakukan kocokan-kocokan ke vaginanya.

" Yess.. ya.. ouugghh.. yess.. good.. I love it.. I like it.. I miss it..!" desahnya.

- Tangan Nana sekarang meremas kedua buah dadanya sendiri yang dari tadi bergoyang-goyang mengikuti goyangan atas kocokanku.
 Dipilinnya sendiri kedua putingnya sambil tetap mendesah dan mengerang dalam kenikmatan birahi. Kunaikkan kedua kakinya ke pundakku, sesekali kujilat dan kukulum jari-jari kakinya sambil mengocok vaginanya, Nana makin menggelinjang.

" Ougghh.. sshhit.. aaku..belum sempat dia menyelesaikan desahannya," kulihat tubuhnya menegang dan kurasakan denyutan dan remasan dari dinding vaginanya.

_ Kemudian tubuhnya terkulai lemas di atas meja teras, aku masih belum menyelesaikan hasratku, bahkan belum separuhnya terpenuhi.
Udah Hen, istirahat dulu, aku udah keluar, enaak banget, lemes nih..! katanya memelas padaku.
 Tidak kuperdulikan permintaannya, kocokanku makin kutingkatkan frekuensinya. Nana melotot padaku, tapi jadi tambah cantik dan lebih menggairahkan.
 Kemudian kutelungkupkan tubuhnya di atas meja dan kakinya berlutut di lantai, aku masih ingin menikmati anal sex padanya tapi belum kesampaian. Kulakukan seperti yang dilakukan dengan suaminya di Singapore tempo hari, dimana dia mendapatkan double penetration denganku di vagina dan suaminya di anal.

- Kuusapkan kejantananku yang basah di analnya, tapi Nana menolak, dia membimbing kejantananku ke vaginanya. Maka tanpa menunggu lagi, kusodokkan kejantananku dengan keras ke vaginanya.

" Aauugghh.. yess..! dia menjerit kaget," tapi terus berlanjut dengan kenikmatan.

- Kupegangi pantatnya dan kutarik maju mundur seirama dengan kocokanku. Dengan posisi seperti doggie style, penetrasi kejantananku di vaginanya dapat masuk ke dalam dan kurasakan kepala kejantananku menyentuh seperti rahimnya.
 Kocokanku semakin lama semakin keras menghantam dinding vaginanya, kuputar-putar pantatku untuk memberikan gairah erotik pada Nana. Kedua tangan Nana kupegang dan kutarik ke belakang, kini dia bergantung pada tangannya yang kupegangi.
 Tidak lama kemudian kepalanya digoyang-goyangkan pertanda dia kembali mengalami orgasme hebat, tapi tetap aku tidak mau menghentikan kocokanku. Aku kembali duduk di kursi, Nana kutarik ke pangkuanku. Perlahan dia menurunkan pantatnya sehingga kejantananku melesak mulus masuk ke vaginanya.
 Kini giliran dia ambil kendali. Nana mulai menggoyang goyangkan pantatnya, sehingga kejantananku terasa dipelintir di dalam vagina. Kusedot dan kupermainkan puting buah dadanya yang bergoyang-goyang di depan wajahku.

- Nana kembali mengimbangi permainan ini dengan posisi seperti itu dia bebas berkreasi, baik bergoyang maupun turun naik, ganti aku yang dibuat kelojotan olehnya. Dari expresi wajahnya aku yakin dia sudah orgasme untuk kesekian kali dengan posisi seperti ini. Dia sungguh menikmati posisi seperti ini.
 Aku sudah hampir sampai di puncak kenikmatan ketika tiba-tiba kudengar bunyi klakson mobil dari luar pagar, tentu saja mengganggu kenikmatan dan konsentrasi kami berdua.

" Sialan..!" gumanku karena puncak yang sudah hampir terengkuh buyar begitu saja.

- Nana hanya tertawa menggoda mendengar gerutuanku, tentu saja dia sudah mendapatkan puncak kenikmatan birahi beberapa kali sementara aku belum. Dia segera turun dari pangkuanku. Dengan tetap telanjang kemudian lari menuju pintu pagar yang tinggi dan tertutup fiber, lalu membukanya.
 Masukklah mobil Mercy Erik ke halaman vila.Setelah parkir di sebelah mobilku, Erik dan Lily keluar dari mobil. Kulihat sepintas Lily menenteng celana dalam dan bra yang aku masih ingat tadi dipakainya sebelum berangkat.

" Apa yang telah mereka lakukan tadi..?" pikirku.
" Belum sempat berpikir lebih lanjut," Erik menyapaku duluan,
" Wah wah wah.., rupanya kalian sudah mulai dan tak sabar menunggu kedatangan kita..?"

- Nana sudah langsung menceburkan diri ke kolam renang di samping teras. Dengan telanjang tenang saja dia berenang. Aku tidak dapat mengikuti dia berenang karena memang aku tidak dapat berenang, tidak seperti istriku yang hampir tiap minggu berenang.
 Ketika Erik dan Lily sampai di teras, kutarik lengan istriku, kupeluk dan kucium lehernya. Bau sperma masih menyengat dari wajahnya.
 Aku ingin menyelesaikan permainan yang kamu ganggu tadi. kataku sambil meremas buah dadanya yang ternyata memang sudah tidak memakai bra.

" Tanya dulu sama dia, bukankah kita sudah sepakat..?" kata istriku menggoda sambil menoleh ke Erik yang masih berdiri di belakangnya.
" Erik hanya tersenyum, Boleh..," tapi setelah aku selesai dengan dia. jawabnya kalem, tapi tidak terlalu kuhiraukan.

- Tanganku meremas pantatnya, kembali kurasakan kalau istriku sudah tidak memakai celana dalam di balik rok mininya, berarti Erik sudah selesai dengan istriku, pikirku. Kembali aku mencium istriku, Erik mendatangi istriku dari belakang, disibakkannya roknya ke atas hingga tampak pantat istriku yang telanjang.
 Erik mengeluarkan kejantanannya tanpa membuka celana dan bajunya, hanya membuka resluiting celana. Dia mengusap-usapkan kejantanannya di pantat istriku yang kemudian mencondongkan tubuh dan mengangkat kaki kanannya hingga memudahkan Erik untuk memasukinya dari belakang dengan tanpa melepas ciumannya dariku.
 Lily istriku sedikit tersentak dan mendongak ke atas pertanda Erik sudah berhasil membenamkan kejantanannya ke vaginanya. Sambil tetap memeluk tubuhku, istriku menerima kocokan Erik dari belakang, sementara Erik memegang pinggul istriku untuk lebih menghunjamkan kejantanannya lebih dalam di vagina. Istriku mulai mendesah kenikmatan di telingaku saat menerima kocokan ganas dari Erik. Sodokan dan hentakan Erik dapat kurasakan dari pelukan istriku.

" Yeah.. uugghh.. yess..!" desah istriku makin keras di telingaku sambil tangannya mulai mengocok kejantananku yang masih basah dari sisa Nana.

- Aku mengimbangi dengan remasan-remasan di dadanya dan jilatan di leher, kocokan tangannya semakin keras sekeras sodokan Erik padanya. Kulepas kaosnya dan rok mininya lewat atas, Erik juga mengikuti melepas baju dan celananya hingga telanjang, karena dia juga sudah tidak bercelana dalam, maka itu dilakukan tanpa melepaskan kejantanannya dari vagina istriku.
 Kini kami semua sudah telanjang bulat. Dan permainan diteruskan, kami main bertiga dengan Erik sebagai leader karena dia sebagai ownerdari istriku saat ini dan aku adalah guest of honornya. Dan aku harus terima kenyataan ini karena saat ini sebenarnya haknya Erik atas istriku dan sebaliknya hakku atas istrinya.
 Sepintas kulihat Nana melihat permainan kami dari kolam renang, dia menikmati pertunjukan dimana suaminya sedang mengocok istriku di hadapanku. Tentu nanti akan terjadi sebaliknya, pikirku.
 Lily membungkukkan badannya, kini kepalanya sejajar dengan kejantananku dan siap mengulumnya, ketika Erik makin mempercepat tempo permainannya. Kami bergeser ke meja, istriku telentang di atas meja dan Erik mengambil posisi di antara kakinya, aku mendekatkan kejantananku ke mulutnya yang segera disambutnya dengan kuluman ganas.

- Dengan sekali sodok ke vagina, melesakklah kejantanan Erik kembali ke vagina istriku, dan langsung memompa dengan cepat. Tangannya meremas-remas kedua buah dada istriku sambil memilin putingnya dengan ringan.

" Uugghh.. eemmpphh.. eerrhh..!" desahan istriku yang tertahan keluar di sela kulumannya.

- Ketika aku hampir memuncak, Erik menarik kejantanannya dan menggeser ke posisiku untuk bertukar tempat, segera kami berganti posisi. Seperti halnya Erik, dengan sekali sodokan keras kulesakkan kejantananku ke vagina istriku.

" Aauugg.. sshhitt..! Pelaan doong..!" teriak istriku sambil melepas kulumannya pada kejantanan Erik.

- Aku lupa kalau kejantanan Erik tidak sebesar punyaku, sehingga istriku terkaget menerima sodokan kasar itu. Tapi tidak lama kemudian dia sudah dapat menguasai diri dan mengikuti irama kocokanku yang semakin cepat dan keras.
 Tidak lama kemudian Erik menyemprotkan spermanya di mulut istriku, Lily seolah menikmati aroma rasa sperma dan menjilati sisa di kejantanan Erik hingga bersih. Tidak lama kemudian kocokanku makin keras dan tidak beraturan, dan menyemprotlah spermaku di vagina istriku bersamaan dengan dia mengalami orgasme. Aku segera menarik keluar dan menyodorkan ke mulutnya, kembali dia menjilati sisa sperma yang ada di kejantananku hingga bersih.
 Kucium kening istriku dan kami bertiga menuju ke kolam renang untuk bergabung dengan Nana yang dari tadi menikmati pertunjukan threesome kami. Erik, Nana dan Lily langsung menceburkan diri ke kolam, sementara aku hanya duduk di kursi samping kolam melihat mereka bertiga mandi telanjang.

- Tidak lama kemudian kunikmati pertunjukan bagaimana Erik menikmati istriku di kolam renang. Lily duduk di tepi kolam renang, sementara kepala Erik sudah di antara kedua kakinya menikmati nikmatnya aroma vagina istriku.
 Tanpa menghiraukan dinginnya udara sore, istriku lalu mencebur ke kolam, mereka langsung berciuman dalam air. Dari bayangan air yang tidak terlalu jelas, sepertinya Erik menggendong istriku secara berhadapan dan kaki istriku menggapit pinggangnya.
 Mereka kembali in action, Erik mengocok istriku dari depan sambil menggendongnya, karena di air maka tubuh istriku dengan mudahnya di angkat naik turun hingga semua kejantanannya masuk ke vaginanya bercampur dengan air kolam.

- Aku tidak dapat memperhatikan mereka lebih lanjut karena Nana sudah mendatangiku dan mulai menciumi punggungku. Kemudian aku terlalu sibuk menikmati Nana hingga tidak memperhatikan permainan mereka lebih lanjut.
 Sebelum malam tiba kami telah menyelesaikan satu ronde di sekitar kolam renang, tapi aku masih penasaran karena belum merasakan kuluman Nana saat aku orgasme dan belum berhasil mendapatkan anal darinya.
 Setelah makan malam, kami semua duduk di sofa ruang tengah sambil nonton VCD, pakaian yang kami kenakan hanya untuk sekedar mengusir dingin, tapi tetap membikin horny yang melihat, seminim mungkin pakaiannya, bila perlu tidak usah kalau tidak kedinginan. Istriku bercerita kenapa mereka terlambat datang. Dengan tenangnya dia duduk di samping Erik, dia mulai bercerita.
 Kami sengaja jalan dulu ke Pasar Cipanas untuk mencari VCD porno di kaki lima pasar. Ketika menuju vila melewati jalanan setapak itu, kami menghentikan mobil di tepi jalanan yang sepi, karena jalan tersebut memang hanya menuju vila ini.

- Mulanya kami berciuman saja dan saling meraba, tetapi keadaan bertambah panas, maka pindah ke jok belakang. Erik kemudian menyingkap rokku dan melepas celana dalamku lalu diikuti dengan melepas bra.
 Di jok belakang kami berciuman sambil tangan Erik mengocok vaginaku hingga basah, lalu Erik jongkok di depanku dan mengeluarkan kejantanannya. Ternyata dia sudah tidak memakai celana dalam, dengan mengangkat kakiku di pundaknya, dia memasukkan kejantanannya yang sudah mengeras ke vaginaku dan mulai mengocok dan menyodok.
 Mobil terasa bergoyang-goyang mengiikuti irama goyangan Erik. Kemudian Erik duduk di jok dan aku di pangkuannya, sekarang aku yang menggoyang-goyang di pangkuan Erik dan mobil kembali bergoyang.
 Tidak lama kemudian Erik menyemprotkan spermanya ke vaginaku, dan segera aku turun dari pangkuannya, kemudian kukulum kejantanannya hingga sisa sperma yang ada tak berbekas lagi karena sebagian sudah masuk ke mulut dan sebagian lagi di sapukan ke muka, leher dan dadaku. Makanya kami datang terlambat dan tubuhku tercium aroma sperma. cerita Lily pada kami.

- Selama dua hari menginap kami berempat melakukan pesta sex hingga kepulangan balik ke Jakarta. Banyak kombinasi sex dan variasi yang kami lakukan, meskipun Nana seorang bi-sex, tapi karena istriku straight, maka kami tidak dapat menikmati permainan lesbi show.
 Variasi aku bermain dengan Nana dan Istriku, sementara Erik hanya melihat sambil memegangi sendiri kejantanannya yang akhirnya dikeluarkan di mulut salah satu Nana atau istriku, begitu sebaliknya.
 Dan juga bagaimana kami berdua, aku dan Erik, secara bergantian mengeroyok Nana kemudian ganti mengeroyok istriku. Atau di ranjang yang sama kami main dengan pasangan masing-masing (bukan istri), kemudian berganti ke istri masing-masing tiap 5 menit dan kembali lagi ke pasangannya, yang keluar duluan jadi pononton. Atau siapa saja boleh melakukan terhadap istri/suami siapa saja dimana saja kapan saja asal dia mau.
 Sepertinya kami berada di surga dunia, yang hanya berhenti bermain sex apabila saatnya makan tiba. Banyak yang kami lakukan bersama-sama, baik di ranjang, ruang tamu, kolam renang, taman, sambil makan atau bahkan di mobil.

- Tapi dari semua itu yang paling berkesan adalah ketika kami bermain sex dengan istri masing-masing di ruang tamu. Aku lagi mengocok istriku dengan doggie style di kursi sementara Nana duduk di pangkuan Erik dengan posisi membelakangi suaminya di kursi sofa yang sama.
 Ternyata mereka melakukan anal. Sambil mengocok istriku dari belakang, kuremas-remas buah dada Nana. Kulihat Nana menggosok-gosok klitorisnya dengan jari tangannya ketika menggoyang kejantanan Erik yang tertanam di anusnya.
 Beberapa saat kemudian kukeluarkan kejantananku dari vagina istriku, kudekati Nana dari depan dan kucium bibirnya. Dia mengocok kejantananku dengan tangannya sambil tetap bergoyang di atas pangkuan suaminya, kemudian kudekatkan kejantananku ke tubuhnya, kuusapkan ke daerah sekitar vagina, dia menghentikan gerakannya.
 Perlahan kudorong masuk kejantananku ke vaginanya yang terasa begitu sempit karena dinding vaginanya terdorong oleh kejantanan Erik dari anus. Kuangkat kaki kanannya untuk memudahkan menembus vaginanya.

- Liang Vagina Nana jadi begitu sempit, dengan kesabaran dan pelan-pelan akhirnya aku dapat membenamkan seluruh kejantananku di vagina Nana. Kini dia menerima dua kejantanan di kedua lubangnya. Terlalu sulit bagi Nana maupun suaminya untuk bergoyang, maka aku lah yang mendapat kewajiban mengocok vaginanya.
 Dengan satu goyangan dariku, baik Erik maupun istrinya merasakan sensasi yang luar biasa. Kurasakan ganjalan kejantanan Erik di dinding vagina istrinya saat aku mengocok keluar masuk. Sementara istriku mendekat ke arah Erik dan mereka berciuman ketika aku mengocok vagina istrinya.
 Tidak lama kemudian kurasakan denyutan pada dinding vagina Nana diikuti erangan keras dari suaminya. Ternyata Erik menyemprotkan spemanya di anus istrinya, kuteruskan kocokanku. Sebenarnya aku berniat untuk mengganti posisi Erik di anus Nana, tapi dia tidak mengijinkan. Setelah Erik mengeluarkan kejantanannya dari anus istrinya, maka aku pun mengeluarkan dari vaginanya dan kembali berpaling ke istriku yang dari tadi memperhatikan aksi kami.

- Setelah cukup lama aku mengocok istriku dengan berbagai posisi dan disaksikan suami istri Erik-Nana, akhirnya aku mengalami orgasme. Kusodorkan kejantananku yang baru menyemprotkan sperma di vagina istriku ke mulut Nana yang lagi duduk di sebelah suaminya. Tanpa ragu disambutnya dengan penuh hasrat. Itulah variasi yang paling berkesan.

- Kami memang sering melakukan acara seperti ini, terutama dengan pasangan yang usianya sebaya dengan kami. Just for fun dan sekedar mencari variasi dari pada selingkuh di belakang pasangan kami masing-masing. Lebih baik selingkuh resmi seperti ini, paling tidak itu lah pemikiran kami saat ini, dan kami yakin banyak yang tidak setuju maupun yang setuju!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Sabtu, 10 September 2016

MELAYANI ANAK DAN MAJIKAN SAYA

 Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Melayani Anak Dan Majikan Saya - Pertama aku minta maaf terlebih dahulu kepada keluarga Pak David yg mana cerita sex nyata kita aku tuangkan kedalam tulisan dan aku sengaja kirimkan ke http://newcersek2015.blogspot.com ini. Maksudnya bukan aku ingin terkenal atau apapun bahasanya. Aku menceritakan ini hanya ingin agar masyarakat tahu. Bahwa perbuatan seperti ini sangat tdk terpuji dan merugikan orang lain. Terutama kepada orang yg telah baik terhadap kita.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.


CERITA SEX DEWASA - Melayani Anak Dan Majikan Saya | Namaku Lasmi, usia ku kini sdh 40 tahun. Keluargaku terbilang keluarga kurang mampu. Orang tua ku berasal dari daerah terpencil yg ada di daerah Utara Karawang Jawa Barat. Bapak ku hanya seorang buruh serabutan, jg ibu ku sekedar kuli cuci pakaian para tetangga. Aku sendiri mempunyai saudara kandung empat orang, aku adalah anak tertua.
Karena kehidupan orang tua ku yg serba kekurangan, akhirnya untuk membantu meringankan bebannya, aku yg baru berumur 17 tahun dinikahkan sama pria pilihan mereka. Karena aku tdk mau disebut anak durhaka, akhirnya kami dinikahkan, walau sebenarnya hati ini tdk menginginkannya. –cerita sex terbaru– Setelah menikah akhirnya aku pun diboyong suami untuk menempati rumah baru di daerah asal suami ku Cikampek. Memang benar, setelah aku menikah, aku dapat mengumpulkan uang dari sisa resiko rumah tangga yg diberi oleh suami ku yg pekerjaaannya sebagai levelansir barang-barang material.dan akupun tak lupa membantu orang tua ku di kampong.

- Waktu berjalan sangat cepat, sdh 2 tahun aku membina rumah tangga namun. Prahara biduk rumah tangga mulai goyah. Karena sdh 2 tahun berumah tangga aku belum jg menunjukan tanda-tanda kehamilan. Suami ku mulai berbuat macem-macem dan sering menyinggung perasaan ku, bahkann tak segan-segan suka memukuli ku tanpa sebab. Klimak nya, pada bulan Juli tahun 1990 suami tega menceraikan dan mengantarkan diriku kepada orang tua di kampung. Mungkin karena suami sdh tdk mau diajak musyawarah, akhirnya kedua orang tua ku menerima keputusan suami ku dgn berat hati dan kecewa.
Setelah menerima talak satu dari suami ku, aku hanya dapat berdiam diri saja dirumah dn menyesali kenapa diriku tdk dapat hamil. Namun sepertinya penyesalan tiadalah artinya. Setahun lamanya aku berdiam diri dirumah tanpa pekerjaan, suatu hari saat aku sedang menyapu halaman, paman ku yg dari Bekasi tiba-tiba dating kerumah orang tua ku.

" Assalamualaikum, waduuuhhhh janda anget lagi nyapu halaman nih" teriak paman mengagetkan konsentrasiku. Aku yg sedikit kaget, menjawab jg salam nya.
" Neng, bapak ma emak ada ga. Amang (Paman,red) jauh-jauh dari Bekasi ada perlu banget, mau ada yg diceritain sama neng dan orang tua neng" tambahnya.
" Critain aja sekarang mang, kan amang perlunya ke eng jg kan?" jawab ku penasaran.

- Tdk lama kemudian, paman ku itu menceritakan maksud kedatangannya itu. Bahwa dirinya dimintai tolong oleh temannya untuk mencarikan seorang pembantu untuk ditempatkan disalah satu keluarga orang kaya di Bekasi.

" Yeh mari amang, jangan jauh-jauh atuh. Neng jg mau. Kan neng sekarang sdh tdk punya suami dan lagi jadi pejabat nih, pengangguran se jawa barat, gitu loh, hehe" ucap ku sambil lelucon.
" Ya, kalau neng mau dan pastinya diijinan sama ema dan bapak sih amang ga apa-apa. Berarti gak perlu nyari orang lain" sergah paman ku.

- Akhirnya ketika sorenya kami berembuk bersama orang tua dan adik-adik ku, dan aku diijinkan untuk bekerja sebagai pembantu di Bekasi. Sore itu jg aku dan paman ku yg mengendarai sepeda motor langsung bergegas meninggalkan kampong kelahiran ku itu. Dua jam setenga perjalanan menuju Bekasi, akhirnya aku sampai jg dirumah teman paman ku.

" Oh, ini toh calon pembantunya Pak Romi itu. Ck..ck..ck..montok banget. Ini siapa kamu Sup?" Tanyanya kepada Paman ku.
" Huuss, ini keponakan ku dari kampong." Dia abis dicerain sama suaminya.
" Awas jangan macem-macem loh Ded!. Udah, yuk kita kerumahnya Pak Romi saja, mumpung belum malem nih” ajak paman kepada temannya. Akhirnya kami bertiga dgn mengendarai dua motor menuju rumah Pak Romi disalah satu perumahan yg cukup Elite di Kota Bekasi.

- Lima belas menit perjalanan akhirnya kami sampai jg didepan rumah yg cukup megah milik Pak Romi. Setelah memencet Bel yg ada di pojok tembok, keluarlah salah satu pria yg berusia 35 tahunan.

" Oh kang Dedi dan kang Usup, mari masuk. Dari siang tadi jg bapak dan ibu sdh nunggu-nunggu. Mari masuk neng" kata lelaki tadi sambil mempersilahkan masuk.

- Ketika kami bertiga berada diruang tamu, tdk lama keluarlah seorang pria separuh baya yg berperawakannya cukup atletis. Setelah pria memperkenalkan diri, barulah saya tahu, bahwa itulah sang pemilik rumah, Pak Romi.

" Maaf agak lama menunggu yah, kebetulan ibu nya sedang arisan keluarga bersama Sony anak saya di daerah Cakung. Maaf tdk ada apa-apa, maklum si bibi (Pembantu) nya sdh pulang kampung" ucap Pak Romi dgn santunnya.
" Oh ini toh calon pembantu yg dimaksud kang Dedi itu" tambahnya.
Kang Dedi temannya paman, langsung mengiyakan,
" Iya ini pak, dia ini masih keponakannya kang Yusup. Dia orang Karawang, tp daerahnya yg dekat dgn laut utara itu loh Pak, hehe" sergah kang Dedi.

- Sejam sdh kami ngobrol, akhirnya paman dan kang Dedi pamitan untuk pulang.

" Yg betah ya neng. Awas jaga diri baik-baik" bisik paman didaun telinga ku.

- Sepeninggal mereka, diruang tamu hanya ada aku dan Pak Romi. Sebenarnya sejak kali pertama melihat pak Romi, kenapa perasaan ku menjadi lain. Jantung ku seolah berdetak tak karuan serta darah ditubuh ku mengalir cepat.

" Ah, mungkin hanya perasaan ku saja. Tp memang majikan ku ini walaupun sdh berumur, tp sangat menarik. Seperti apa rasanya yah, bila ada dipelukannya" pikirku dalam hati.
" Heeyy, kok melamun sih de. Apa yg kamu lamunin. Pacarnya yah?" gertak Pak Romi yg membuyarkan lamunan ku.
" Ah nggak Pak, hanya malu saja sama bapak. Saya ga terbiasa ada didalam rumah yg semewah ini. Jadi malu saya nya pak. O, iya pak, dimana nanti tempat tidur saya?" kata ku mengalihkan pembicaraan.

- Ditanya begitu, pak Romi akhirnya mengajak ku keruangan dalam untuk menunjukan kamar buat ku. Ternyata kamar ku berada di lantai dua.

" Ini kamar mu Mi. Disitu jg ada kamar mandinya. Dan kamu akan mandi sepuasnya tanpa ada yg mengganggu. Hehe.." canda Pak Romi.

- Tak terasa ini merupakan tahun ke dua aku bekerja di keluarga pak Romi. Selaiin pak Romi dan istrinya baik kepada ku, anaknya yg bernama Sony pun sangat santun. saya merasa kerasan, karena keluarga ini cukup baik memperlakukan aku sebagai pembantu, bahkan memberikan lebih dari apa yg diharapkan oleh seorang pembantu. Tp saya jg sadar akan hal ini, terutama akan kebaikan pak Romi, yg terlalu berlebihan.
Namun aku tak begitu memikirkannya. Sepanjang hidup ku terjamin, aku pun dapat menabung kelebihannya untuk jaminan hari tua nanti. Perkara kelakuan pak Romi yg selalu minta 'dilayani' kebutuhan biologisnya jika kebetulan istrinya tak ada di rumah, itu adalah perkara lain. Aku tak memperdulikannya, soalnya akupun sangat membutuhkan dan menikmatinya pula. Aku jg kan wanita normal, yg pernah merasakan berumah tangga dan mendapatkan kehangatan seorang laki-laki.

- Sejujurnya sejak aku baru enam bulan bekerja dirumah itu, Pak Romi dgn terus terang kepada ku kala itu aku sedang berada di dapur, dia membisikan bahwa dirinya sangat tergila-gila melihat kedua payudara ku yg montok dan kenyal. Kulit ku memang agak kecoklatan namun terawat bersih dan halus. Soal wajah meski aku tdk tergolong cantik, namun katanya aku memiliki daya tarik tersendiri. Sensual! Begitu kata majikan ku saat pertama kali kami bercinta di kamar tidur ku, waktu itu istri dan anak nya tdk berada dirumah, pak Romi lebih awal pulang kerumah.
Ketika itu usia ku yg masih relative masih muda dan rasa seks yg masih tinggi. Setiap ada kesempatan aku dan pak Romi selalu bermesum ria. Apakah itu di ruang tamu, dapur ataupun kamar mandi, ketika kami berdua sama-sama lagi ‘pengen’, pasti akan kami lakukan, tentunya disaat istri dan anaknya tdk berada dirumah.

- Ternyata, perselingkuhan diriku dgn keluarga itu bukan hanya dgn pak Romi, namun aku justeru malah terpikat oleh anaknya yg masih terbilang bau kencur. Peristiwa itu terjadi ketika Pak Romi mendapat tugas kerja dari kantornya kedaerah Kalimantan Timur selama tiga bulan lamanya. Padahal aku ini bukan istri syah nya, namun perasaanm ku ditinggal pak Romi serasa ditinggal sang suami. Otomatis jatah seks yg selalu aku terima dari pak Romi harus berhenti sementara. Jelas selam stu minggu saja ditinggalkan, kepala ku serasa pening, akhirnya diam-diam aku masturbasi didalam kamar mandi.

- Pada suatu hari, tepatnya hari minggu siang, dirumah tdk ada siapa-siapa istri pak Romi berangkat ke arisan ibu-ibu kantornya. Sony entah kemana sejak pagi hari dia sdh pergi bersama temannya. Aku yg kesepian sendiri dirumah akhirnya memutuskan untuk mandi setelah setengah hari bekerja membersihkan rumah. Disaat aku sedang mandi, perasaan ku merasa tak enak, seolah ada orang yg sedang mengintip. Saat itu aku teringat, pada waktu masuk ke kamar pintunya lupa tdk aku kunci. Benar dugaan ku, ketika selesai mandi disamping lemari pakaian ada Sony sedang berdiri sambil cengegesan.

" Maaf Bi. Tadi waktu saya manggil-manggil tdk ada sahutan, setelah aku buka pintu ga dikunci lalu aku beranikan masuk dan melihat Bibi sedang mandi" ucap Sony dgn gaya lugunya.

- Jujur saja, saat melihat Sony, seolah aku melihat dia adalah Pak Romi yg berdiri dihadapan ku.

" Ya udah, memang ada apa manggil-manggil bibi. Sony mau minta tolong ma bibi. sekarang bibi mau pakai baju, Sony keluar dulu yah?" jelas ku.
" Aku minta dikerokin, kayaknya masuk angin bi, udah disini aja, ga usah ganti baju, pakai handuk jg ga apa-apalah bi" elak Sony sambil menarik tangan ku agar duduk di kasur.

- Sony langsung membuka kaosnya, dan memberikan kerikan beserta hand body nya. Ketika aku sedang mengerik punggungnya, tiba-tiba tangan Sony menarik handuk yg sedari aku lilitkan di tubuhku yg montok. Karuan saja tubuh ku seketika itu menjadi telanjang bulat.

" Duh, jangan nakal begitu dong Son, nanti ketahuan Ibu bisa berabe. Bibi bisa dipecat Son" pekik ku seperti tak digubrisnya.
" Jangan pura-pura lah bi, apa saya harus bilang bahwa bibi dan papah suka begituan dirumah ketika Ibu sedang tdk ada?, aku tuh pernah lian kalian bersetubuh didalam kamar papah, waktu itu aku sempat mengintip tp kalian tdk melihatnya" gertak Sony.

- Jelas perasaan ku saat itu bagaikan tersambar petir di siang bolong. Muka ku langsung pucat mendengar kata-kata Sony seperti itu.

" Sekarang tinggal pilih. Bibi mau melayani aku atau tdk. Atau aku bilang saja ke Ibu, bahwa kalian sering bersetubuh dirumah ini? Sekarang terserah bibi" ancamnya.

- Namun sesungguhnya dalam hatiku, walaupun Sony tdk mengancam pun aku pasti mau melakukan itu, tp aku menjaga imej terlebih dahulu.
Aku yg terdiam, langsung dimanfaatkannya. Tubuh ku yg sdh telanjang ini, menjadi santapan anak yg masih bau kencur itu.
Namun aku tak menygka, ternyata Sony memiliki stamina kuat seperti pak Romi. Dia dapat mengimbangi keganasan nafsu seks ku yg sdh menggebu-gebu, menjelang pukul 9 malam, akhirnya kami berdua tergolek lemas. Empat ronde kami tuntaskan permainan diatas ranjang dan dikamar mandi, segala gaya kami lakukan. Setelah Sony puas, dia langsung kembali ke kamarnya untuk istirahat.

" Terimakasih ya bi, pantas saja papah ketagihan. Ternyata punya bibi memang enak" ejek Sony sebelum meninggalkan kamar ku.

- Setelah Sony meninggalkan kamar ku, aku sempat berpikir, tdk apalah pak Romi tdk ada pun, toh anaknya pun mampu mengobati kekangenan ku akan seks. Selama tiga bulan pak Romi di Kalimantan Timur, selama itu pula Sony yg selalu memenuhi keinginan seks ku. Dan setalah kepulangan kembali pak Romi kerumah, otomatis aku langsung melayani dua orang sekaligus. Namun disini aku lah yg berperan membagi waktunya agar tdk bentrok antara pak Romi dgn Sony anaknya.
Selama aku 7 tahun bekerja di rumah itu, aku sangat terpuaskan. Masalah materi tdk terhitung, apalagi kebutuhan seks, aku dalam sehari harus melayani kedua kekasih gelap ku itu. Keduanya sangat kuat, dan selama sepuluh tahun itu jg keduanya sama sekali tdk mengetahui tentang pembagian jatah seks itu. Itu semua karena kepiawaian ku mengatur waktunya.

- (Seperti yg diceritakan sumber kepada xxx dari xxxx. Dan sesuai permintaan sumber, nama-nama yg tercantum dalam tulisan diatas sengaja di palsukan)!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Jumat, 09 September 2016

SPG SEKSI SUKA BERCINTA

 Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | SPG Seksi Suka Bercinta - Di pagi yang cerah ini kami akan membagikan sebuah cerita sex tentang hubungan seorang karyawan di salah satu swalayan yang berhasil merenggut keperawanan seorang SPG yang cantik. Namanya Dani, dia beruntuk sekali bisa merenggut keperawanan seorang SPG walaupun dia hanya seorang karyawan.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.


CERITA DEWASA - SPG Seksi Suka Bercinta | Perkenalkan, namaku Dani. Aku pernah bekerja di salah satu swalayan terkemuka di kota M selama lebih kurang 7 tahun. Awal-nya penempatan aku hanya di bagian penerimaan barang, hanya karyawan biasa. Dari sana kemudian beranjak ke posisi yg lebih lumayan. Nah, sekitar setengah tahun di bagian penerimaan barang, aku dipindahkan ke lapangan, dalam arti di tempatkan di toko. Disinilah awal perjalanan cinta-ku dengan mahkluk yang namanya SPG.

- Terus terang aku sangat menyukai posisi ini berhubung setiap harinya aku bisa menikmati setiap kecantikan SPG yg bertugas di swalayan ini. Singkat cerita, dari sekian banyaknya SPG yang bertugas, aku sangat tertarik dgn SPG produk susu, namanya Yuni. Yuni berwajah bukan hanya cantik, tapi body-nya juga yahud banget. Umurnya baru 19 tahun. Dengan tinggi 165, bra 34B, ditambah dengan jenjang kakinya yang putih mulus banget, maka komplit lah sudah Yuni yang perfect banget menurut versi-ku.

- Aku mencoba mendekatkan diri dengan-nya, setiap hari selalu aja rapat hingga kedekatan kami semakin nyata. Tapi berhubung lokasinya di swalayan, aku juga harus menjaga image agar hal ini tidak sampai ke telinga atasanku. Sering pada jam makan aku memberinya cemilan ato makanan tambahan, dari sikapku itulah, timbul rasa simpati Yuni terhadapku.

- Jumat sore itu, ku dekatin Yuni seraya berkata.

" Yun, pulang nanti ku antar ya…." Dan Yuni pun mengganguk setuju.

-  Bayangkan, rasanya sudah ga sabaran menanti jam pulang kerja karena di otak-ku sudah tersusun beberapa rencana mantap, he..he… Gak tau kenapa belakangan ini selalu membayangkan mulusnya tubuh Yuni, ga tahan pengen bngt menikmatinya.

- Jam yg ditunggu pun akhirnya tiba, bergegas aku turun ke basement bawah mengambil motor kesayanganku. Kutunggu Yuni di pinggir jalan pas pintu keluar dari mall. Ga lama ku liat Yuni keluar bareng teman-nya 3 orang, dan begitu melihatku, dia pamitan duluan ama temennya di barengi canda teman-temannya yang usilin Yuni. Kuberikan helm dan Yuni segera melompat duduk di sadel belakang sambil berpegangan pinggangku.

" Yun, kita langsung pulang ato mau jalan2 dulu sambil cari makan?" kataku kenceng.

- Itu sih hanya pura-puraku saja, padahal udah banyak rencana di otakku ini, hehhee. Ternyata jawaban Yuni bertepatan dengan keinginanku.

" Kita jalan2 aja dulu baru ntar malam-an makannya ya".

- Aroma wangi di tubuhnya serasa menimbulkan nafsuku, sehingga kupacu motor-ku semakin kencang. Yuni memeluk pinggangku sehingga menempellah buah dadanya yang kenceng padat di belakang punggungku. Celanaku makin sesak.

- Sengaja aku membawanya jalan ke pinggiran kota, biar segala rencanaku rampung. Setelah puas keliling, akhirnya sampailah kami di rumah makan yang bernuansa klasik dimana rumah makan tersebut mempunyai alun2 seperti pondok pribadi, jadi apa yang akan kulakuin nanti lebih privacy dan tertutup dari pandangan orang karena pondoknya memang bersekat.

" Kamu pesan apa Yun?" kataku mesra.
" Yuni pesan pecel lele aja bang". Aku pun segera memesan pada pelayannya.

-  Apa aja yang mau ditambah, kutambahkan aja sayuran laen biar banyakan, karena setelah makan nanti, aku juga mau makan lagi, tapi tentu makan menu yang ISTIMEWA nantinya, ha..ha… Karena sudah laper banget, kami makan dengan lahapnya sambil sekali kali kusuap nasi ke mulut Yuni. Awal-nya dia keliatan malu, tapi akhirnya dia tertawa geli.

- Selesai makan kami duduk ngobrol dan perlahan tapi pasti arah bicaraku memancing ke arah sex sambil tanganku merangkulnya. Perlahan kucium bibirnya, hmmm, lidahku menjelajah ke dalam dan melilit lidahnya. Yuni membalas dengan panasnya, sehingga penisku makin mencuat rasanya, akhhh, Yuni mendesis nikmat. Semakin kuberanikan diri dengan memasukkan tanganku ke dalam bilik baju seragam-nya dan kuraba payudaranya yang padat sekal. Yuni merintih nikmat merasakan belaianku pada payudaranya. Kusingkapkan BH-nya dan perlahan memelintir putingnya, ssshh… Yuni makin merintih. Aku semakin ga tahan. Ku keluarkan penisku yang sudah mengacung tegak dengan diameter 4cm panjang sekitar 17cm. Yuni terkejut sekali ketika melihat penisku yang mengacung tegak itu.

" Ihh, gede banget punya abang, takut Yuni bang. Yuni blm pernah liat yang besar banget bang" kata Yuni.
" Gak apa apa kok, Yun. Biasa aja lagi hehehe." Aku menjawab sekenanya.

- Kembali kurangsang Yuni dengan ciumanku, perlahan ke telinga dan turun ke leher. Ku kecup pelan penuh perasaan dan Yuni semakin mendesah. “akhhh.. bang… sstttttt, ouugghh….” Yuni semakin gak tahan. Perlahan kuraba pahanya yang terbuka dan segera jariku mendarat di ujung selangkanganya. CD-nya masih belum kuturunkan, cuma jariku hanya mengesek belahan vagina-nya. Yuni mendesis lirih membuat aku semakin bergairah. Ada lendir basah mengalir merembes keluar. Yuni semakin ga tahan sehingga tangannya menggengam penisku dan mengocok-ngocoknya.

- Tiba-tiba kuhentikan serangan ku sehingga membuat Yuni terpana heran, nafsunya yg udah di ubun-ubun terhenti seketika.

" Ada apa bang?" Tanya Yuni memelas.
" Sebentar ya say, jangan disini, bahaya, hehehe.." Jawabku.

- Yuni baru tersadar kalo kami masih di pondok rumah makan.

" kita pulang aja ya bang, Yuni takut kemalaman dan jujur Yuni belum pernah melakukan yang seperti tadi. Yuni takut bang." Pinta Yuni.
" Ok dech, kita pulang aja ya say." kataku membisik di telinganya.

- Dalam hati aku merasa tanggung dan ku teruskan rencanaku. Kami merapikan pakaian kami masing-masing dan berjalan keluar. Setelah menghidupkan motor-ku, kami melanjutkan perjalanan pulang, dan jam sudah menunjukkan pukul 21,20. Di tengah perjalanan,aku berpura-pura sakit perut.

" Aduh say, sakit banget perutku habis makan tadi, aduh, ini sepertinya ga bisa lagi bawa motor". Yuni kebingungan melihat sikapku yang menahan sakit. " Kita cari tempat istirahat bentar ya say, abang ga tahan lagi sakit banget perutnya" Yuni berkata,
" Iyaa, udah bang kita cari tempat istirahat dulu, ntar kalau sakitnya ilang, baru jalan lagi." Aku bersorak girang dalam hati siasatku berhasil ternyata.

- Ku pacu motorku ke arah motel yang ga jauh lagi lokasinya dan segera mengambil kamar.

" Kita istirahat sebentar ya say, gapapa, jangan kuatir, ntar ga sakit lagi kita segera jalan ya say.." Yuni hanya menganguk pelan karena khawatir dengan sakit ku.

- Di dlm kamar aku segera merebahkan badan di tempat tidur sambil berpura-pura merintih memegang perutku, dan Yuni semakin kuatir aja rasanya meliahat keadaanku. Kupanggil Yuni mendekat dan kuminta dia mengelus elus perutku supaya agak reda sakitnya dan Yuni menurutinya. Enak banget pijitan Yuni, sehingga mataku merem melek jadinya.

- Tiba-tiba aku bangkit dan merangkul Yuni. Yuni terkejut sekali dan langsung ku dekap tubuhnya sambil ku cium bibirnya. Yuni gelagapan sambil membalas ciumanku dan perlahan kembali kurangsang dan kucumbu Yuni habis-habisan. Kubuka kancing baju Yuni bagian atas dan kubelai dadanya segera. Ku cium perlahan putingnya dan sekali sekali kusedot. Sshhh…. Yuni mendesah nikmat. Tanpa sadar kubuka seluruh pakaianya dan CD-nya sambil trs ku jilat lembut dadanya. Ku buka lebar kakinya mengangkang dan pelan-pelan ku elus lembut. Memeknya udah basah banget, licin lagi. Aku berkata kepadanya kalau aku suka bau memeknya Yuni. Yuni hanya tersenyum lirih.

- Perlahan tapi pasti aku pun mengeluarkan Penis ku yang lumayan besar, den menyodor ke arah mulut nya. Dia malu-malu tapi mau menghisap penisku, dengan nikmat yang tak terhingga aku pun mengatakan kepadanya kamu sangat luar biasa Yuni.. aahhh…. Sudah puas dengan kuluman bibir nya, aku pun beranjak bangun dan meraih tas kecil yang aku bawa. Ku keluarkan beberapa bungkus kondom berwarna hitam yang memang sudah aku persiapkan untuk situasi seperti ini. Sengaja aku beli banyak dan yang katanya bisa bikin tahan lama, karena aku ingin menikmati tubuh Yuni sampai pagi.

- Selesai memasang kondom, aku kembali mengelus memek nya yang begitu putih mulus dengan bulu yang jarang-jarang dan perlahan aku masukan penisku ke memeknya.

" Aaahh sakit banggggg, pelann pelannn…." Teriak Yuni lirih. Dengan penuh kasihan, aku pun menggoyangkannya pelan.

- Sudah masuk separuh penisku ke dalam memek Yuni. Raut wajah Yuni mulai berubah dari menahan sakit jadi menahan enak di selangkangannya. Aku pun dengan gairah yang sangat besar mulai menggoyangkan kembali penisku ke dalam memek Yuni.

" Aahhhh, aaaahhh enak banggggg…. Aahhhhh terus banggg…. terusss….." Racau Yuni. Sambil menggoyangkan penis, aku pun menyibukan diri mengulum dan menghisap habis toket Yuni yang menggoda.

- Aku gigit gigit kecil putingnya sambil tanganku meremas toket yang sebelahnya. Yuni semakin menjadi-jadi. Dijambaknya rambutku dengan kencang.

" Aaahh, bang Daniiiii. Enaaaaakkkkk….." Keringat bercucuran di badan Yuni.
- Terlihat ia begitu menikmati goyangan penis aku di memeknya. Aku pun semakin cepat menggenjot memek Yuni yang terasa begitu enaknya.

" Bang, Yuni mau pipis bangggg…." Rintih Yuni.
" Pipisin aja, say. Gapapa kokkk…" balas ku.

- Terlihat tubuh Yuni mengejang, matanya terbelak dengan mulut yang menganga menahan rintihan.

" Yuni keluar, bangggg…. Enakkk bangggg!" Teriak Yuni sambil menarik tubuhku agar penisku masuk semakin dalam ke memeknya yang berkedut kencang itu.

- Nafas Yuni tampak tersengal-sengal.

" Bang, itu tadi apa bang? Kok enak banget bang?" Tanya Yuni dengan lemas. " Itu namanya orgasme, say. Enak kan?" Tanya ku.
" Mau lagi gak?" Yuni mengangguk pelan.

- Tapi kali ini Yuni langsung bangkit dari tidurnya. Ia mendorong aku supaya tidur di kasur. Entah setan apa yang merasukinya, Yuni yang polos mendadak jadi liar. Yuni duduk diatas penis ku dan mengarahkan penis ku kedalam memeknya. Blesssss, begitu penisku masuk seluruhnya ke dalam memek Yuni, Yuni terbelak dan langsung menaik turunkan pinggulnya supaya penisku dengan leluasa keluar masuk memeknya yang enak itu.

" Uhhhh puasin Yuni, banggg, puasin Yuniiii. Yunii sukaaaa….." Teriak Yuni.

- Aku pun menikmati setiap desahan dan genjotan memeknya di penisku. Sampai 10 menit Yuni menggenjot dan ternyata Yuni akan segera mendapatkan orgasme lagi.

" Bang, Yunii keluar lagi banggggggg…. Arrggggghh mppphh sssshhhh… aaaaaaaaaarggggg" Ceracau Yuni.

- Seketika Yuni menggelinjang, tubuhnya yang bercucuran keringat langsung jatuh lemas diatas pelukanku. Sayangnya aku belum mau keluar juga. Kemungkinan keinginan aku menikmati Yuni sampai pagi bisa tercapai kalau begini hehehe.

- Aku mengambil alih lagi posisi diatas. Yuni yang sudah tidak sanggup berkata dan berbuat apa-apa tidak lagi aku pedulikan. Sejurus cepat aku masukan kontolku ke dalam memek Yuni lagi. Ku genjot dengan cepat supaya aku bisa keluar.

" Aaaahhh, banggg, lemes bangggg…" Rintih Yuni memelas.

- Aku tidak peduli, aku hanya memikirkan bagaimana caranya agar penis ini bisa mencapai klimaksnya. Aku genjot terus memek Yuni yang berkedut semakin cepat. Begitu enak rasanya desakan memek Yuni pada penisku yang keluar masuk didalamnya. Akhirnya, aku merasakan gelombang dorongan dari dalam penis yang memaksa keluar. Semakin mendekat, dengan cepat aku cabut penis dan kondom yang terpasang. Langsung aku arahkan penisku ke wajah Yuni, dan crottt crottt aaargghhhhh. Lima semprotan sperma dalam jumlah banyak memenuhi wajah dan mulut Yuni yang terbuka karena menahan nikmat dari orgasme sebelumnya. Yuni kaget begitu menerima spermaku yang banyak di wajah dan mulutnya. Tapi, bukannya marah, Yuni malah menjilat semua sperma dan menelannya ke dalam mulut.

" Bang, enak ternyata bang… Sini bang…" Yuni meraih penisku dan menjilatnya, membersihkan sisa sisa sperma yang tertinggal.
" Gimana, Yuni. Suka kan?" Tanya ku lagi. Yuni mengangguk manja masih sambil sibuk menghisap penisku.

- Malam itu aku terus menikmati tubuh Yuni berkali-kali sampai pagi. Kitapun bolos kerja keesokan harinya karena badan yang terasa rontok karena permainan kami yang begitu liar. Yuni yang kalem pun berubah menjadi Yuni yang haus penis dan sperma. Tak jarang kami mencuri waktu dan tempat hanya untuk saling memuaskan diri masing-masing. Pernah juga kami melakukannya di gudang barang setelah pulang kerja dan toko sudah tidak ada orang lagi. Begitulah cerita sex hubunganku dengan Yuni. Semoga bisa bantu crot semua suhu-suhu di sini!!!*****Tamat


Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...