Senin, 10 Oktober 2016

DI SETUBUHI MAJIKAN YANG LAGI HORNY

Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Di Setubuhi Majikan Yang Lagi Horny -  Kisahku mungkin biasa saja, yakni tentang pembantu rumah tangga yg diperkosa majikannya. Memang tdk ada yg istimewa kalau cuma kejadian semacam itu, namun yg membuat kisahku unik adalah karena aku tdk hanya diperkosa majikanku sekali. Namun, setiap kali ganti majikan hingga 3 kali aku selalu mengalami perkosaan. Baik itu perkosaan kasar maupun halus. Aku akan menceritakan kisahku itu setiap majikan dlm satu cerita.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.

CERITA PORN ABG - Di Setubuhi Majikan Yang Lagi Horny  | Begini kisahku dgn majikan pertama yg kubaca lowongannya di koran. Dia mencari prt utk mengurus rumah kontrakannya karena ia sibuk bekerja. Aku wajib membersihkan rumah, memasak, mencuci, belanja dll, pokoknya seluruh pekerjaan rumah tangga. Untungnya aku menguasai semuanya sehingga tdk menyulitkan. Apalagi gajinya lumayan besar plus aku bebas makan, minum serta berobat kalau sakit.
 Manajer sekitar 35 tahunan itu bernama Pak S, asal Medan dan sedang ditugasi di kotaku membangun suatu pabrik. Mungkin sekitar 2 tahun baru proyek itu selesai dan selama itu ia mendapat fasilitas rumah kontrakan. Ia sendirian. Istri dan anaknya tak dibawa serta karena takut mengganggu sekolahnya kalau berpindah-pindah.
 Sebagai wanita Jawa berusia 25 tahun mula-mula aku agak takut menghadapi kekasaran orang etnis itu, namun setelah beberapa minggu akupun terbiasa dgn logat kerasnya. Pertama dulu memang kukira ia marah, namun sekarang aku tahu bahwa kalau ia bersuara keras memang sudah pembawaan. Kadang ia bekerja sampai malam. Sedangkan kebiasaanku setiap petang adalah menunggunya setelah menyiapkan makan malam. Sambil menunggu, aku nonton TV di ruang tengah, sambil duduk di hamparan permadani lebar di situ.

- Begitu suara mobilnya terdengar, aku bergegas membuka pintu pagar dan garasi dan menutupnya lagi setelah ia masuk.

" Tolong siapkan air panas, Tri," suruhnya suatu petang,
" Aku kurang enak badan." Akupun bergegas menjerang air dan menyiapkan bak kecil di kamar mandi di kamarnya.

- Kulihat ia menjatuhkan diri di kasurnya tanpa melepas sepatunya. Setelah mengisi bak air dgn air secukupnya aku berbalik keluar. Tp melihat Pak Siregar masih tiduran tanpa melepas sepatu, akupun berinisiatif.

" Sepatunya dilepas ya, pak," kataku sambil menjangkau sepatunya.
" Heeh," sahutnya mengiyakan. Kulepas sepatu dan kaos kakinya lalu kuletakkan di bawah ranjang.
" Tubuh bapak panas sekali ya?" tanyaku karena merasakan hawa panas keluar dari tubuhnya.
" Bapak masuk angin, mau sy keroki?" tawarku sebagaimana aku sering lakukan di dlm keluargaku bila ada yg masuk angin.
" Keroki bagaimana, Tri?" Baru kuingat bahwa ia bukan orang Jawa dan tdk tahu apa itu kerokan. Maka sebisa mungkin kujelaskan.
" Coba saja, tp kalau sakit aku tak mau," katanya. Aku menyiapkan peralatan lalu menuangkan air panas ke bak mandi.
" Sekarang bapak cuci muka saja dgn air hangat, tdk usah mandi," saranku.

- Dan ia menurut. Kusiapkan handuk dan pakaiannya. Sementara ia di kamar mandi aku menata kasurnya utk kerokan. Tak lama ia keluar kamar mandi tanpa baju dan hanya membalutkan handuknya di bagian bawah. Aku agak jengah. Sambil membaringkan diri di ranjang ia menyuruhku,

" Tolong kau ambil handuk kecil lalu basahi dan seka badanku yg berkeringat ini." Aku menurut.

- Kuambil washlap lalu kucelup ke sisa air hangat di kamar mandi, kemudian seperti memandikan bayi dadanya yg berbulu lebat kuseka, termasuk ketiak dan punggungnya sekalian.

" Bapak mau makan dulu?" tanyaku.
" Tak usahlah. Kepala pusing gini mana ada nafsu makan?" jawabnya dgn logat daerah,
" Cepat kerokin aja, lalu aku mau tidur."

- Maka ia kusuruh tengkurap lalu mulai kuborehi punggungnya dgn minyak kelapa campur minyak kayu putih. Dgn hati-hati kukerok dgn uang logam lima puluhan yg halus. Punggung itu terasa keras. Aku berusaha agar ia tdk merasa sakit. Sebentar saja warna merah sudah menggarisi punggungnya. Dua garis merah di tengah dan lainnya di sisi kanan.

" Kalau susah dari samping, kau naik sajalah ke atas ranjang, Tri," katanya mengetahui posisiku mengerokku kurang enak. Ia lalu menggeser ke tengah ranjang.
" Maaf, pak," akupun memberanikan diri naik ke ranjang, bersedeku di samping kanannya lalu berpindah ke kirinya setelah bagian kanan selesai.
" Sekarang dadanya, pak," kataku.

- Lalu ia berguling membalik, entah sengaja entah tdk handuk yg membalut pahanya ternyata sudah kendor dan ketika ia membalik handuk itu terlepas, kontan nampaklah k0ntolnya yg cukup besar. Aku jadi tergagap malu.

" Ups, maaf Tri," katanya sambil membetulkan handuk menutupi kemaluannya itu.

- Sekedar ditutupkan saja, tdk diikat ke belakang. Sebagian pahanya yg berbulu nampak kekar.

" Eh, kamu belum pernah lihat barangnya laki-laki, Tri?"
" Bbb..belum, pak," jawabku. Selama ini aku baru melihat punya adikku yg masih SD.
" Nanti kalau sudah kawin kamu pasti terbiasalah he he he.." guraunya.

- Aku tersipu malu sambil melanjutkan kerokanku di dadanya. Bulu-bulu dada yg tersentuh tanganku membuatku agak kikuk. Apalagi sekilas nampak Pak S malah menatap wajahku.

" Biasanya orang desa seusia kau sudah kawinlah. Kenapa kau belum?"
" Sy pingin kerja dulu, pak."
" Kau tak ingin kawin?"
" Ingin sih pak, tp nanti saja."
" Kawin itu enak kali, Tri, ha ha ha.. Tak mau coba? Ha ha ha.." Wajahku pasti merah panas.
" Sudah selesai, pak," kataku menyelesaikan kerokan terakhir di dadanya.
" Sabar dululah, Tri. Jangan buru-buru. Kerokanmu enak kali. Tolong kau ambil minyak gosok di mejaku itu lalu gosokin dadaku biar hangat," pintanya.

- Aku menurut. Kuambil minyak gosok di meja lalu kembali naik ke ranjang memborehi dadanya.

" Perutnya juga, Tri," pintanya lagi sambil sedikit memerosotkan handuk di bagian perutnya.

- Pelan kuborehkan minyak ke perutnya yg agak buncit itu. Handuknya nampak bergerak-gerak oleh benda di bawahnya, cerpensex.com dan dari sela-selanya kulihat rambut-rambut hitam. Aku tak berani membayangkan benda di bawah handuk itu. Namun bayangan itu segera jadi kenyataan ketika tangan Pak S menangkap tanganku sambil berbisik,

" Terus gosok sampai bawah, Tri," dan menggeserkan tanganku terus ke bawah sampai handuknya ikut terdorong ke bawah.

- Nampaklah rambut-rambut hitam lebat itu, lalu.. tanganku dipaksa berhenti ketika mencapai zakarnya yg menegang.

" Jangan, pak," tolakku halus.
" Tak apa, Tri. Kau hanya mengocok-ngocok saja.." Ia menggenggamkan k0ntolnya ke tanganku dan menggerak-gerakkannya naik turun, seperti mengajarku bagaimana mengonaninya.
" Jangan, pak.. jangan.." protesku lemah. Tp aku tak bisa beranjak dan hanya menuruti perlakuannya. Sampai aku mulai mahir mengocok sendiri.
" Na, gitu terus. Aku sudah lama tak ketemu istriku, Tri. Sudah tak tahan mau dikeluarin.. Kau harus bantu aku.. Kalau onani sendiri aku sudah sulit, Tri. Harus ada orang lain yg mengonani aku.. Tolong Tri, ya?" pintanya dgn halus. Aku jadi serba salah.

- Tp tanganku yg menggenggam terus kugerakkan naik turun. Sekarang tangannya sudah berada di sisi kanan-kiri tubuhnya. Ia menikmati kocokanku sambil merem melek.

" Oh. Tri, nikmat kali kocokanmu.. Iya, pelan-pelan aja Tri. Tak perlu tergesa-gesa.. oohh.. ugh.." Tiba-tiba tangan kanannya sudah menjangkau tetekku dan meremasnya. Aku kaget,
" Jangan pak!" sambil berkelit dan menghentikan kocokan.
" Maaf, Tri. Aku benar-benar tak tahan. Biasanya aku langsung peluk istriku. Maaf ya Tri. Sekarang kau kocoklah lagi, aku tak nakal lagi.." Sambil tangannya membimbing tanganku kembali ke arah zakarnya.

- Aku beringsut mendekat kembali sambil takut-takut. Tp ternyata ia memegang perkataannya. Tangannya tak nakal lagi dan hanya menikmati kocokanku.
 Sampai pegal hampir 1/2 jam aku mengocok namun ia tak mau berhenti juga.

" Sudah ya, pak," pintaku.
" Jangan dulu, Tri. Nantilah sampai keluar.."
" Keluar apanya, pak?" tanyaku polos.
" Masak kau belum tahu? Keluar spermanyalah.. Paling nggak lama lagi.. Tolong ya, Tri, biar aku cepat sehat lagi.. Besok kau boleh libur sehari dah.."

- Ingin tahu bagaimana spermanya keluar, aku mengocoknya lebih deras lagi. Zakarnya semakin tegang dan merah berurat di sekelilingnya. Genggaman tanganku hampir tak muat. 15 menit kemudian.

" Ugh, lihat Tri, sudah mau keluar. Terus kocok, teruuss.. Ugh.." Tiba-tiba tubuhnya bergetar-getar dan.. jruutt.. jruutt.. crutt.. crutt.. cairan putih susu kental muncrat dari ujung zakarnya ke atas sperti air muncrat.

- Aku mengocoknya terus karena zakar itu masih terus memuntahkan spermanya beberapa kali. Tanganku yg kena sperma tak kupedulikan. Aku ingin melihat bagaimana pria waktu keluar sperma. Setelah spermanya berhenti dan dia nampak loyo, aku segera ke kamar mandi mencuci tangan.

" Tolong cucikan burungku sekalian, Tri, pake washlap tadi.." katanya padaku.

- Lagi-lagi aku menurut. Kulap dgn air hangat zakar yg sudah tak tegang lagi itu serta sekitar selangkangannya yg basah kena sperma..

" Sudah ya pak. Sekarang bapak tidur saja, biar sehat," kataku sambil menyelimuti tubuh telanjangnya. Ia tak menjawab hanya memejamkan matanya dan sebentar kemudian dengkur halusnya terdengar. Perlahan kutinggalkan kamarnya setelah mematikan lampu. Malam itu aku jadi sulit tidur ingat pengalaman mengonani Pak S tadi. Ini benar-benar pengalaman pertamaku. Untung ia tdk memperkosaku, pikirku.

- Namun hari-hari berikut, kegiatan tadi jadi semacam acara rutin kami. Paling tdk seminggu dua kali pasti terjadi aku disuruh mengocoknya. Lama-lama akupun jadi terbiasa. Toh selama ini tak pernah terjadi perkosaan atas memekku. Namun yg terjadi kemudian malah perkosaan atas mulutku. Ya, setelah tanganku tak lagi memuaskan, Pak S mulai memintaku mengonani dgn mulutku. Mula-mula aku jelas menolak karena jijik. Tp ia setengah memaksa dgn menjambak rambutku dan mengarahkan mulutku ke k0ntolnya.

" Cobalah, Tri. Tak apa-apa.. Jilat-jilat aja dulu. Sudah itu baru kamu mulai kulum lalu isep-isep. Kalau sudah terbiasa baru keluar masukkan di mulutmu sampai spermanya keluar. Nanti aku bilang kalau mau keluar.." Awalnya memang ia menepati, setiap hendak keluar ia ngomong lalu cepat-cepat kulepaskan mulutku dari k0ntolnya sehingga spermanya menTriprot di luar mulut

- Namun setelah berlangsung 2-3 minggu, suatu saat ia sengaja tdk ngomong, malah menekan kepalaku lalu menTriprotkan spermanya banyak-banyak di mulutku sampai aku muntah-muntah. Hueekk..! Jijik sekali rasanya ketika cairan kental putih asin agak amis itu menTriprot tenggorokanku. Ia memang minta maaf karena hal ini, tp aku sempat mogok beberapa hari dan tak mau mengoralnya lagi karena marah.
 Namun hatiku jadi tak tega ketika ia dgn memelas memintaku mengoralnya lagi karena sudah beberapa bulan ini tak sempat pulang menjenguk istrinya. Anehnya, ketika setiap hendak keluar sperma ia ngomong, aku justru tdk melepaskan zakarnya dari kulumanku dan menerima semprotan sperma itu. Lama-lama ternyata tdk menjijikkan lagi.

- Demikianlah akhirnya aku semakin lihai mengoralnya. Sudah tak terhitung berapa banyak spermanya kutelan, memasuki perutku tanpa kurasakan lagi. Asin-asin kental seperti fla agar-agar. Akibat lain, aku semakin terbiasa tidur dipeluk Pak S. Bagaimana lagi, setelah capai mengoralnya aku jadi enggan turun dari ranjangnya utk kembali ke kamarku. Mataku pasti lalu mengantuk, dan lagi, toh ia tak akan memperkosaku. Maka begitu acara oral selesai kami tidur berdampingan. Ia telanjang, aku pakai daster, dan kami tidur dlm satu selimut.
Tangannya yg kekar memelukku. Mula-mula aku takut juga tp lama-lama tangan itu seperti melindungiku juga. Sehingga kubiarkan ketika memelukku, bahkan akhir-akhir ini mulai meremasi tetek atau pantatku, sementara bibirnya menciumku. Sampai sebatas itu aku tak menolak, malah agak menikmati ketika ia menelentangkan tubuhku dan menindih dgn tubuh bugilnya.

" Oh, Tri.. Aku nggak tahan, Tri.. buka dastermu ya?" pintanya suatu malam ketika tubuhnya di atasku.
" Jangan pak," tolakku halus.
" Kamu pakai beha dan CD saja, Tri, gak bakal hamil. Rasanya pasti lebih nikmat.." rayunya sambil tangannya mulai mengkat dasterku ke atas.
" Jangan pak, nanti keterusan sy yg celaka. Begini saja sudah cukup pak.." rengekku.
" Coba dulu semalam ini saja, Tri, kalau tdk nikmat besok tdk diulang lagi.." bujuknya sambil meneruskan menarik dasterku ke atas dan terus ke atas sampai melewati kepalaku sebelum aku sempat menolak lagi.
" Woow, tubuhmu bagus, Tri," pujinya melihat tubuh coklatku dgn beha nomor 36.
" Malu ah, Pak kalau diliatin terus," kataku manja sambil menutup dgn selimut.

- Tp sebelum selimut menutup tubuhku, Pak S sudah lebih dulu masuk ke dlm selimut itu lalu kembali menunggangi tubuhku. Bibirku langsung diserbunya. Lidahku dihisap, lama-lama akupun ikut membalasnya. Usai saling isep lidah. Lidahnya mulai menuruni leherku. Aku menggelinjang geli.
 Lebih lagi sewaktu lidahnya menjilat-jilat pangkal buah dadaku sampai ke sela-sela tetekku hingga mendadak seperti gemas ia mengulum ujung behaku dan mengenyut-ngenyutnya bergantian kiri-kanan. Spontan aku merasakan sensasi rasa yg luar biasa nikmat. Refleks tanganku memeluk kepalanya. Sementara di bagian bawah aku merasa pahanya menyibakkan pahaku dan menekankan zakarnya tepat di atas CD-ku.

" Ugh.. aduuh.. nikmat sekali," aku bergumam sambil menggelinjang menikmati cumbuannya.

- Aku terlena dan entah kapan dilepasnya tahu-tahu buah dadaku sudah tak berbeha lagi. Pak S asyik mengenyut-ngenyut putingku sambil menggenjot-genjotkan zakarnya di atas CD-ku.

" Jangan buka CD sy, pak," tolakku ketika merasakan tangannya sudah beraksi memasuki CDku dan hendak menariknya ke bawah.

- Ia urungkan niatnya tp tetap saja dua belah tangannya parkir di pantatku dan meremas-remasnya. Aku merinding dan meremang dlm posisi kritis tp nikmat ini. Tubuh kekar Pak S benar-benar mendesak-desak syahwatku.
 Jadilah semalaman itu kami tak tidur. Sibuk bergelut dan bila sudah tak tahan Pak Siregar meminta aku mengoralnya. Hampir subuh ketika kami kecapaian dan tidur berpelukan dgn tubuh bugil kecuali aku pakai CD. Aku harus mampu bertahan, tekadku. Pak S boleh melakukan apa saja pada tubuhku kecuali memerawaniku.
 Tp tekad tinggal tekad. Setelah tiga hari kami bersetubuh dgn cara itu, pada malam keempat Pak S mengeluarkan jurusnya yg lebih hebat dgn menjilati seputar memekku meskipun masih ber-CD. Aku berkelojotan nikmat dan tak mampu menolak lagi ketika ia perlahan-lahan menggulung CD ku ke bawah dan melepas dari batang kakiku. Lidahnya menelusupi lubang V-ku membuatku bergetar-getar dan akhirnya orgasme berulang-ulang. Menjelang orgasme yg kesekian kali, sekonyong-konyong Pak Siregar menaikkan tubuhnya dan mengarahkan zakarnya ke lubang nikmatku. Aku yg masih belum sadar apa yg terjadi hanya merasakan lidahnya jadi bertambah panjang dan panjang sampai.. aduuhh.. menembus selaput daraku.

" Pak, jangan pak! Jangan!" Protesku sambil memukuli punggunya.

- Tetapi pria ini begitu kuat. Sekali genjot masuklah seluruh zakarnya. Menghunjam dlm dan sejurus kemudian aku merasa memiawku dipompanya cepat sekali. Keluar masuk naik turun, tubuhku sampai tergial-gial, terangkat naik turun di atas ranjang pegas itu. Air mataku yg bercampur dgn rasa nikmat di memek sudah tak berarti. Akhirnya hilang sudah perawanku. Aku hanya bisa pasrah. Bahkan ikut menikmati persetubuhan itu.
 Setelah kurenung-renungkan kemudian, ternyata selama ini aku telah diperkosa secara halus karena kebodohanku yg tdk menyadari muslihat lelaki. Sedikit demi sedikit aku digiring ke situasi dimana hubungan seks jadi tak sakral lagi, dan hanya mengejar kenikmatan demi kenikmatan. Hanya mencari orgasme dan ejakulasi, menebar air mani!
 Hampir 2 tahun kami melakukannya setiap hari bisa dua atau tiga kali. Pak S benar-benar memanfaatkan tubuhku utk menyalurkan kekuatan nafsu seksnya yg gila-gilaan, tak kenal lelah, pagi (bangun tidur), siang (kalau dia istirahat makan di rumah) sampai malam hari sebelum tidur (bisa semalam sutk).

- Bahkan pernah ketika dia libur 3 hari, kami tdk beranjak dari ranjang kecuali utk makan dan mandi. Aku digempur habis-habisan sampai tiga hari berikutnya tak bisa bangun karena rasa perih di V-ku. Aku diberinya pil kb supaya tdk hamil. Dan tentu saja banyak uang, cukup utk menyekolahkan adik-adikku.
Sampai akhirnya habislah proyeknya dan ia harus pulang ke kota asalnya. Aku tak mau dibawanya karena terlalu jauh dari orang tuaku. Ia janji akan tetap mengirimi aku uang, namun janji itu hanya ditepatinya beberapa bulan. Setelah itu berhenti sama sekali dan putuslah komunikasi kami. Rumahnya pun aku tak pernah tahu dan akupun kembali ke desa dgn hati masygul!!!TAMAT


Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Minggu, 09 Oktober 2016

BERAWAL DARI ADIKKU

Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Berawal Dari Adikku -  Berikut ini aku ingin berbagi pengalaman tentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap.



- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.

CERITA HOT DEWASA - Berawal Dari Adikku  | Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya.
 Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme.
 Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.
Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.

- Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.
Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.
Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.

- Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab:

" Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki" aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak,
" emang adik pernah nyobain cewe?"
" dia bilang ya, belum kak"…. itulah percakapan awal bencana itu.

- Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.

- Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku datang ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.

" Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya" lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…
" Ohhhhh…" katanya.

- Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.
“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…

" Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca" katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.

- Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.
 Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.

- Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang

" kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna"
" Abis pake apa" timpalku,
" aku ngga punya baju lagi"
" Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka" katanya
Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi… Tapi
" ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga".

- Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.
Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:

" Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu"
" Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol" katanya
" Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik" kataku lebih berani
" Iya yah…" katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

- Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.

" Kenapa dimatiin" kataku
" Udah cukup panas kak" katanya

- Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.
Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku 'nanti kak'.

" Kan udah saunanya " timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.
" Kakak udah pernah gituan belum kak" kata adikku
" Belum” kataku, “emang kamu udah..?" lanjutku
" Belum juga kak, tapi pengen nyoba" katanya
" Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya" kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.

- Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string.

" Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak" katanya dengan nafas memburu.
" Aw… dik ngapain kamu" timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.
" Pengen ngentot kakak" katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku.

- Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya,

" Aku kan kakakm John, inget dong"

- Adikku tetap memegang pinggulku

" tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget"
" Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak".

- Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..

" Persetan dengan pacar brengsek" batinku.
" Jangan disini" pintaku.
" Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit" katanya meremas pinggulku.
" Kakak belum siap" kataku.
" Kakak nungging aja, nanti aku panasin" katanya.

- Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…

" Oh… ngapain kamu dik…" kataku tanpa melarangnya.

- Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku

" Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana" rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali…

- Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..

" Udah panas kak" katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku.
" udah…." kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
" Jangan bilang siapa-siapa yah dik" kataku.

- Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…

" Mana lubangnya kak.." katanya.

- Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…

" Ini dik" kataku begitu tepat di depannya,
" gesek-gesek aja yah dik".
" Masukin dikit aja kak" katanya menekan kontolnya.
" aw… dik, gede banget sih" kataku,
" pelan-pelan….".

- Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….

" Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…" kataku pura-pura…..
" Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah…."
" Memang bisa lebih enak…???" kataku menantang.
" Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku" Aku merasakan perih luar biasa dan
" aw…. sakit dik…" teriakku.

- Adikku menahan batangnya didalam memekku ….

" Oh…kak…nikmat banget….." dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku…
" Oh, kak… nikmat banget memekmu.." katanya.
" sssshhhh… ia dik… enak banget" kataku.

- Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum.

" Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…" katanya Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…
" Ma kasih kak" katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi.

- Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Aku langsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri..

" kenapa adikku????" Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…

- Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.
 Setahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.
 Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku.
 Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, di lain pihak aku juga sangat ketagihan permainan sex nya.

- Demikian kisah nyataku dengan adikku!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Sabtu, 08 Oktober 2016

PELAMPIASAN EFEK SAKIT HATI

Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Pelampiasan Efek sakit Hati -  Kebetulan pada saat itu, saya mempunyai seorang kekasih teman satu sekolah, nama panggilannya Lis. Dia adalah anak ke 3 dari 8 bersaudara. Lis tinggal di Bandung bersama kakaknya sedangkan orang tua dan adik-adiknya menetap di luar Jawa.



- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.

CERITA SEX DEWASA - Pelampiasan Efek sakit Hati | Cerita sex  Dewasa terbaru, Selama berpacaran dgn Lis, saya belum pernah melakukan seperti apa yg saya lakukan dgn Mbak Ami di Yogya. Paling maksimal saya hanya mencium pipi atau kening Lis, itupun saya lakukan jika ada acara khusus. Seperti biasanya, karena usai sekolah sore hari maka saya mengantarkan Lis pulang ke rumahnya di daerah Bandung Barat. Biasanya setelah sampai dirumah Lis saya langsung pulang, tp hari itu saya sengaja untuk masuk dulu ke rumah Lis.

" Kamu mau saya temanin dulu apa nggak?" tanya saya kepada Lis.
" Temanin yach.., besok khan tanggal merah, lagian kakakku lagi nonton di luar", jawab Lis dgn ringanya.
" Oke, kalau gitu mobilnya saya masukin ke carport aja, nggak usah diparkir di jalan", balas saya sambil membuka pintu pagar rumahnya.

- Setelah memasukkan mobil, saya terus masuk ke ruang tamu dan duduk. Tdk begitu lama Lis ke ruang tamu sambil membawa teh hangat untuk saya.

" Aku ganti baju dulu, kamu minum dech" kata Lis kepada saya.
" Iya, aku nunggu di sini aja lah, kamu jangan lama-lama ganti bajunya" kata saya.

- Tdk begitu lama, Lis telah kembali dgn menggunakan kaos dan celana pendek. Dia duduk di samping saya, begitu saya perhatikan ternyata satu kancing bagian atas kaosnya dibuka. Hal itu menimbulkan rangsangan untuk mencumbunya.

" Lis, kakakmu kira-kira pulang jam berapa" tanya saya.
" Yach.. Paling juga jam 10 an sampai rumah, kenapa?" tanya Lis kepada saya.
" Nggak.. Ya berarti masih ada waktu cukup" sahut saya lagi.
" Emang.. Mau apa?" tanya Lis menyelidik Kemudian saya menarik badan Lis untuk bersandar di badan saya dan saya tanya,
" Boleh saya cium kamu?" Tanpa menunggu jawaban dari Lis, saya sudah mendaratkan bibir saya di bibirnya.

- Uch.. Lis pun membalas ciuman saya ini dan dia juga membuka mulutnya dgn maksud agar lidahnya bisa menggapai lidah saya.

" Lis.. Aku sayang sama kamu" kata saya seraya menghentikan untuk sesaat ciuman di bibirnya.
" He.. Eh, aku juga" balas Lis sambil terus menggigit bibir dan lidah saya.

- Sambil mencium, tangan saya juga sudah mulai mengelus punggungnya dan kemudian bergeser ke lengannya dan berhenti sejenak di sekitar ketiaknya. Tangan Lis pun semakin kencang memeluk badan saya, kelihatannya Lis sudah terbawa emosinya dan dia juga kelihatannya menikmati ketika saya mulai mencium belakang telinga dan lehernya.

" Mmmpphh.. Achhh.. Ko, geli" desah Lis sambil ke dua tangannya memegang kepala saya.
" Lis.., suka ya..?" tanya saya sambil terus menciuminya dan tangan saya mengelus-elus lengannya.

- Ciuman saya dari leher kemudian turun ke bagian bawah leher dimana kancing kaosnya sudah terbuka satu. Hanya sebentar ciuman saya di daerah itu, kemudian ciuman saya geser lagi ke bibirnya. Sambil berciuman, saya pindahkan tangan saya ke buah dadanya dan saya usap-usap dari luar kaosnya dgn sekali-kali saya remas.

" Ko.. Jangan.. Sakit" bisik Lis sambil kepalanya mendongak ke atas.

- Tangan sayapun terus mencoba untuk masuk melalui kancing yg telah terbuka dan langsung menyusup ke dalam cup bra nya.

" Ooch.." desah Lis, sambil tangannya ikut memegangi tangan saya, ntah maksudnya melarang atau mempertahankan tangan saya untuk terus mengolahnya.

- Tetapi.., setelah beberapa saat saya meremas buah dadanya, tiba-tiba..
'Plak..' tangan Lis pun menampar pipi saya.
Kaget juga saya dgn tamparan dia itu, saya pikir saking enaknya di remas buah dadanya sehingga dia menjadi begitu tenyata sebaliknya, dia kaget karena diremas-remas buah dadanya.

" Kamu.. Ngapain Ko.." tanya Lis kepada saya.
" Ech.., kenapa kamu nggak mau" saya balik bertanya.
" Iya.. Jangan nggak boleh khan" balas Lis.
" Ya sudah.. Maaf ya" kata saya sambil kemudian saya membetulkan duduk saya.

- Untuk beberapa saat kami berdua terdiam, mungkin Lis menyesali apa yg baru saja terjadi dan saya menyesali karena apa yg saya rencanakan tdk terpenuhi padahal k0ntol saya sudah mengeras karena terangsang. Dgn berat hati, saya akhirnya minta ijin untuk pulang.

" Kamu kesel yach.. Saya nggak mau" tanya Lis kepada saya.
" Nggak, kenapa, saya tdk mau memaksa khok" jawab saya kemudian.
" Ko.., saya sayang sama kamu tp saya belum bisa untuk menerima apa yg tadi kamu lakukan dan jika hal itu kita lakukan pasti ingin mengulang terus" begitu penjelasan Lis kepada saya.
" Nggak apa-apa khok, nggak usah kamu pikirin lagi dech Lis" balas saya sambil berdiri untuk pulang.
" Saya pulang ya dan maaf soal tadi" kata saya kepada Lis, kemudian saya kecup keningnya.
" Iya dech hati-hati nggak usah ngebut" kata Lis.

- Setelah kejadian malam itu, hubungan saya dgn Lis tetap berlangsung terus dan paling maksimal saya hanya mengecup bibirnya sebentar tanpa ada aktivitas lainnya. Tdk terasa hubungan kami sudah mencapai 2 tahun dan kami berdua lulus dari SMA di Bandung. Saya melanjutkan ke salah satu perguruan tinggi terkenal di Yogya dan Lis kuliah di Bandung. Kami hanya berkomunikasi dgn telepon atau surat dan bertemu jika masa kuliah sedang libur dan tdk terasa telah lebih dari 1 tahun kami berhubungan jarak jauh.
Sampai suatu malam, sehabis kuliah saya dibonceng oleh teman kuliah saya yg bernama Tio melintas dikawasan Malioboro biasa mau cuci mata karena sudah sumpek dgn kuliah seharian dan saya dikagetkan ketika melihat satu rombongan yg menarik perhatian saya dimana saya lihat Lis berada di antara rombongan itu.

" Tio, kita ikutin rombongan itu, kayaknya aku liat Lis dech" kata saya.
" Hah.. Masa sich, khok kamu bisa nggak tahu kalau dia ke Yogya" balas Tio dgn nada kaget.

- Tio tahu kalau saya punya kekasih di Bandung yg namanya Lis.

" Iya nich.. Jangan-jangan aku salah liat, tp kita ikutin aja lah paling nggak kita bisa tahu mereka nginap dimana" balas saya kemudian.

- Akhirnya saya dan Tio mengikuti rombongan itu dan saya pastikan kalau yg saya liat itu adalah Lis tdk salah lagi.
Kita ikuti sampai mereka masuk ke sebuah hotel di samping stasiun.

" Sudah, sampeLis aja Ko, cuek aja.. Khok dia nggak kasih kabar sama kamu" kata Tio kepada saya ketika melihat saya ragu mau ikut masuk ke hotel itu atau tdk.
" Ayo.. Lah, parkiLis aja motornya kita datengin" balas saya kepada Tio.

- Setelah memarkir motor, saya dan Tio mendatangani receptionist dan menanyakan rombongan yg baru masuk tersebut.

" Selamat malam Mbak, mau nanya apa yg barusan rombongan dari Universitas 'xx' dari Bandung" tanya saya kepada Mbak di receptionist.
" Iya, betul Mas, sudah 2 hari rombongan itu disini, besok pagi sudah mau check out ke Semarang" jawab Mbak nya itu.
" Bisa saya minta tolong dihubungi dgn salah satu dari rombongan itu namanya Lis?" tanya saya kepada si Mbak.
" Sebentar ya Mas, saya coba dulu" jawab si Mbak receptionist itu sambil mengangkat gagang telepon.

- Tdk beberapa lama Lis terlihat menuju counter receptionist dan saya lihat muka dia kaget karena melihat saya.

" Hi.., khok tahu saya ada di sini" tanya Lis.
" Iya, tadi liat lagi jalan rame-rame di Malioboro" jawab saya ke Lis.

- Setelah memperkenalkan teman saya Tio kepada Lis, kemudian saya bertanya lagi ke Lis.

" Khok kamu nggak kasih kabar kalau mau ke Yogya" kata saya.
" Iya, sorry ya saya nggak sempet kasih tahu, besok juga sudah mau ke Semarang, disana 2 malam terus balik lagi ke Bandung.
:Kita lagi studi banding" balas Lis.

- Tdk lama kemudian, datang seorang temannya Lis yg setelah dikenalkan ternyata bernama Rohim. Dgn nada yg agak sok dia bertanya kepada Lis,

" Siapa Lis?"
" Oh, ini temanku waktu SMA di Bandung, sekarang kuliah di Yogya" jawab Lis dgn nada ragu.

- Saya kaget juga melihat wajah Lis yg ragu dan kenapa juga dia bilang saya temannya khok bukan pacar atau apalah.. padahal saya dgn Lis sudah menjalin hubungan dekat selama 3 tahun lebih. Demikian percakapan awal yg tdk mengenakan dan akhirnya saya tdk mau berlama-lama di hotel tersebut dan saya bilang kepada Lis.

" Ok, nanti setelah kamu sampai di Bandung kasih tahu saya dan saya akan ke Bandung". Dgn hati yg kesal dan dgn berbagai macam pertanyaan yg berkecamuk di kepala, saya dan Tio pulang.

- Tio pun tahu perasaan saya tetapi dia diam saja tdk mau mengungkit masalah itu.

" Sudah.. Ntar ke Bandung aja, di clear kan”komentar Tio singkat, padat dan jelas.

- Beberapa minggu setelah kejadian di Yogya dan liburan kuliah sudah mulai sayapun pergi ke Bandung dgn menggunakan bis malam. Setibanya di Bandung, setelah istirahat sebentar di rumah, saya berangkat menuju ke rumah Lis dgn membawa oleh-oleh. Dgn perasaan hati yg agak galau, saya menekan bel rumahnya dan tdk begitu lama Lis membukakan pintu pagar rumahnya.

" Eh.. Ko, apa kabar, kapan sampainya?" tanya Lis.
" Tadi subuh naik bus malam. Ini dibawain bakpia untuk di rumah" jawab saya sambil masuk ke rumahnya.
" Kok sepi, sedang pada pergi?” tanya saya lagi.
" Iya, lagi ke Ciwidey mau lihat Situ Patenggang" jawab Lis.
" Sebentar ya, saya buatkan teh dulu untuk kamu" kata Lis sambil berjalan ke arah dapur.

- Sayapun kemudian duduk dan seperti biasanya di bawah meja tamu terdapat beberapa album dan saya mengambil satu yg paling atas.
Mungkin ada foto-foto baru yg bisa saya lihat sambil menunggu. Sayapun membuka lembar demi lembar halaman album tersebut dan setelah beberapa halaman saya terkejut karena terdapat beberapa foto Lis berdua dgn Rohim dalam posisi seperti sepasang muda-mudi yg sedang mabuk asmara. Ketika Lis datang dgn membawa teh hangat, saya tanyakan perihal foto-foto tersebut dan..

" Oh.. Itu, ya cuma iseng aja foto berdua pas waktu di Yogya dan Semarang" Lis menjawab dgn mimik muka yg tampaknya dibuat setenang mungkin.

- Tetapi saya bisa menangkap semua itu.

" Tp.. Nggak ada apa-apa khok" kata Lis kemudian.
Dgn rasa kesal, saya tutup album itu.
" Kamu pacaran sama dia?" tanya saya kepada Lis.
" Nggak.. yach akhir-akhir ini nggak tahu kenapa saya dekat dgn dia" jawab Lis dgn nada yg sedikit ragu.
" Kamu sich Ko.. Pake kuliah di Yogya, jadi saya nggak ada yg nemenin di Bandung " lanjut Lis mencoba untuk memberi penjelasan.
" Maaf ya Lis, saya jadi nggak bisa nemenin kamu di Bandung" kata saya.

- Kemudian saya meminum tehnya dan setelah itu saya tarik badan Lis untuk mendekat ke saya dan langsung saya cium bibirnya. Bibir kamipun saling bertemu dan terus sampai lidaHPun ikut bertaut. Wach.. sudah tambah pengalaman nich si Lis, saya berkata di dalam hati.

" Lis.. Saya kangen ma kamu" kata saya.
" Iya.. Aku juga, terus Ko.. Ach..” desah Lis membalas ucapan saya.

- Sayapun tdk hanya mencium bibirnya saja tp bergerak terus menelusuri telinga, leher dan kembali lagi ke bibirnya. Tangan sayapun mulai bergerilya dgn mulai membuka kancing dari kaos yg dipakai, saya buka satu persatu dan akhirnya terbuka semuanya yg mengakibatkan saya bisa melihat dgn jelas bra yg menutup dua buah bukit kembarnya.
Dgn sedikit ragu-ragu, saya sentuh bagian atas buah dadanya dan sekali-kali saya elus dgn mengitari bagian yg menggunung dari buah dada Lis.

" Ach.. Enak Ko.. Geli.." kata Lis sambil mendesah manja.
" Boleh saya remes?" tanya saya..
" Iya.. Ayo.." pinta Lis Dgn rasa heran karena dulu Lis tdk mau, sayapun kemudian meremas dari luar cup bra nya dan setelah beberapa lama saya

- beranikan untuk menurunkan tali bra nya dan menarik sampai ke perutnya.
Tampaklah dua buah bukit kembar yg masih ranum dgn putingnya yg agak menonjol.

" Lis.. Bagus punyamu" kata saya sambil mengelus dan mendekatkan bibir saya untuk mengecup dan mengulum putingnya.
" Ko.. Ayo, isap putingku ya" pinta Lis.

- Tampaknya Lis sudah mulai terangsang dan saya pun tdk menyia-nyiakan permintaan Lis itu. Sambil mengulum putingnya dgn bergantian kiri dan kanan sambil meremas-remas buah dadanya, saya merasa tangan Lis mulai turun ke arah k0ntol saya yg sudah tegang.

" Ko.. Keras sekali punyamu" kata Lis sambil mengelus-elus k0ntol saya dari luar celana saya.
" Buka Lis.." saya berkata kepada Lis dan tanpa ragu-ragu Lis pun membuka risleting celana saya dan mengeluarkannya.

- Kemudian Lis pun mulai meremas- remas k0ntol saya dan mengocoknya.

" Lis.. Enak, terus.. Ach.." desah saya dimana mulut saya terus mengulum dan mengisap putingnya bagian kiri dan kanan.

- Melihat Lis semakin terangsang, saya memberanikan tangan saya untuk menjamah daerah terlarangnya. Saya usap sambil menekan Lisgan jari saya di bagian kewanitaannya dari luar celana pendek yg dipakainya.

" Ko.. Khok tangannya ke situ?" tanya Lis sambil terus mendesah.
" Kenapa, kamu nggak mau?" saya balik bertanya.

- Ternyata Lis diam saja bahkan desahannya semakin kuat. Melihat keadaan itu, saya semakin berani untuk menurunkan celana pendek Lis yg hanya memakai karet sekaligus dgn celana dalamnya. Untuk sekejap, Lis menahan laju tangan saya, tetapi setelah saya berhasil menurunkan celananya, akhirnya Lis diam saja dan bahkan merenggangkan ke dua kakinya. Jari-jari tangan saya pun terus mengolah lahan yg selama ini ditutupinya, saya usap-usap dan sekali-kali jari tengah saya masuk ke dalam memeknya. Aktifitas ini saya lakukan untuk beberapa menit sampai akhirnya daerah kewanitaannya menjadi basah.

" Lis.. Mulai basah tuch" kata saya .
" Iya.. Enak Ko, terus Ko.., mau.." balas Lis dgn suara yg mendesah.

Kemudian saya menarik badan Lis agar berbaLisgkan di sofa ruang tamu dan tanpa ada penolakan Lis pun sudah berbaLisg. Aktivitas dari jari-jari tangan saya teruskan untuk mengolah memek Lis, sambil terus memilin secara perlahan klitorisnya dan sekali-kali masuk ke dalam lubangnya, tangan saya pun berusaha untuk merenggangkan ke dua paha Lis agar lebih mudah. Tanpa adanya penolakan, entah karena sudah terangsang, Lis membuka lebar- lebar ke dua pahanya sehingga aktivitas jari saya semakin mudah di sekitar memeknya.

" Lis.. Aku masukin ya" pinta saya.. 'Jangan'..
" Aku nggak mau" jawab Lis.

- Lis menjawab begitu sambil terus menggoyangkan pinggulnya sehingga jari-jari tangan saya keluar masuk di lubangnya. Tangan Lis sendiri sekali-kali menahan laju tangan saya. Aktifitas mulut saya juga terus berlanjut di sekitar buah dadanya karena saya ingin membuat dia benar-benar terangsang dan akhirnya bersedia untuk bersetubuh. Sayapun mencoba untuk berbaLisg di samping Lis sambil terus mengolah memeknya dan tangan Lis pun semakin meremas dan mengocok k0ntol saya yg sudah benar-benar keras. Setelah beberapa lamai, sayapun sudah tdk tahan lagi dan mulai manaiki tubuh Lis agar k0ntol saya bisa mendekat ke memeknya Lis.

" Tahan.. Ya.." kata saya kepada Lis dgn nada memeListah secara halus.
" Jangan Ko.. Aku nggak mau" kata Lis sambil mencoba untuk menahan k0ntol saya yg sudah berada di depan lubangnya dan Lis berusaha untuk merapatkan kakinya tetapi tdk bisa karena saya berada di antara ke dua kakinya.

- Sayapun terus memajukan k0ntol saya, setelah bagian kepala k0ntol saya tepat berada di memeknya saya mendorong agar kepala k0ntolnya bisa masuk.

" Ach.." saya mendesah sambil terus mendorong agar k0ntol saya bisa masuk seluruhnya.
" Ko.. Jangan.. Aduhh.. Sakit" kata Lis sambil berusaha untuk mendorong badan saya.
" Tahan Lis, sedikit lagi masuk semua.." kata saya selanjutnya.

-  Sampai akhirnya k0ntol saya masuk seluruhnya dan kemudian saya diamkan sebentar agar memek Lis beradaptasi dgn k0ntol saya yg baru masuk. Setelah beberapa saat saya diamkan, saya coba untuk memaju dan mundurkan k0ntol saya.

" Oh.. Lis.. Enak sekali, sempit sekali.." desah saya sambil terus memompa rongga kewanitaannya.
" Ko.. sudah.. Ko.., jangan diterusin" kata Lis dgn nada hampir menangis.

- Saya terus saja memompanya.. Slruup.. Slruup.. Begitulah suaranya ketika k0ntol saya maju mundur. Raut muka Lis mulai memerah dan matanya pun mulai menutup seakan akan menahan rasa sakit di bagian memeknya. Namun demikian, jika saya perhatikan dari gerakan pinggulnya yg mulai bergoyang, saya yakin Lis mulai merasakan nikmatnya k0ntol saya. Birahi Tinggi
Lis terus menggoyangkan pinggulnya seirama dgn maju mundurnya k0ntol saya dan setelah beberapa lama dgn posisi saya di atas, dari k0ntol saya terasa ingin mengeluarkan air mani.

" Lis.. Sebentar lagi saya mau keluar"kata saya.
" Ko.. Sudah.. Jangan diterusin" pinta Lis dgn air mata yg mulai keluar dan saya tetap tdk peduli dan terus memompanya.
" Lis.. Saya keluar.. Ach.. Ach.." saya mengerang tertahan karena merasakan nikmatnya keluar di dalam memek yg hangat.

- Sayapun mengeluarkan banyak sekali air mani di dalam memek Lis. Untuk beberapa saat saya diamkan k0ntol saya untuk tetap di dalam memek Lis. Sampai k0ntol saya mengecil, baru saya tarik dan saya lihat air mani saya mengalir keluar dari memek Lis dibarengi dgn bercak berwarna merah dan jatuh di sofa tempat kami barusan melakukan aksi persetubuhan.

" Lis.. Saya sudah ambil perawan kamu" kata saya kepada Lis.
" Iya.. Ko, kamu khok teganya begitu" balas Lis dgn suara agak parau.
" Saya bakalan hamil nggak, khan nggak boleh kita melakukan ini" lanjut Lis masih dgn suara yg agak parau.

- Kemudian Lis berdiri dan berlari ke dalam kamarnya dan ke kamar mandi untuk membersihkan memeknya dari air mani yg telah saya keluarkan di dalam memeknya.. Setelah kejadian itu, saya berhasil beberapa kali bersetubuh dgn Lis sampai akhirnya dia memutuskan hubungannya dgn saya dan kemudian menikah dgn Rohim tanpa memberitahu saya sama sekali.
Saat ini, Lis tinggal di Jakarta dan sudah mempunyai 2 orang anak dari Rohim. Saya menyesal karena tdk bisa menjadi suaminya tetapi setelah saya pikir-pikir lagi ternyata saya lebih beruntung karena telah memperoleh keperawanan Lis dan saya tdk tahu bagaimana Lis menjelaskan kepada Rohim pada saat ‘malam pengantin’nya berlangsung.
Lis, saya minta maaf karena saya telah membuat kamu berpikir keras untuk menjelaskan status keperawanan kamu kepada Rohim. Untuk Rohim, jangan paksa Lis untuk menjelaskan siapa yg mengambil keperawanan Lis. Dan untuk kalian berdua.. Lis dan Rohim, mudah- mudahan perkawinan kalian langgeng tanpa mempermasalahkan hal-hal yg telah lampau!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Kamis, 06 Oktober 2016

JANDA MUDA YANG BINAL

 Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Janda Muda Yang Binal -  Kisah ini menceritakan seorang Janda yang agresif akan seks perilakunya sungguh menggoda nafsu, setiap orang yang melihat pastinya ingin merasakan ngentot dengannya, simak saja langsung kisahnya di bawah ini.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.

CERITA DEWASA - Janda Muda Yang Binal | Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Anggun.
 Usia Anggun saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Anggun sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV.
 Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.

- Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Anggun. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku.

" Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu.." gertaknya.
" Coba kalau berani.." tantangku penuh harap.

- Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu.
 Aku meraih tangannya, Anggun tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.

" Oh.. ennaakk.. terussh.." desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.
" Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat.." Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

- Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

" Oh.. aduhh.." teriakku kenikmatan.

- Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku.

" Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh.."

- Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Anggun berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa.
 Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Anggun tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

- Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Anggun melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

" Ohh.. Teruss Ted.. Teruss.." desahnya.

- Semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya.
 Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal.

- Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.

" Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat.."

- Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.

" Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh."

- Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

" Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss.." teriakannya semakin merintih.

- Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.

" Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot."

- Ternyata Anggun mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya. Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat.
 Anggun masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless..

" Oh.. enakk.."

- Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Anggun.

" Oh.. Angguna.. sayang.. enakk."

- Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Anggun yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

" Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss.."

- Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Anggun.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

" Kamu di bawah ya, sayang.." bisiknya penuh nikmat.

- Aku hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Anggun dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

" Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk.." erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
" Oh.. Anggun.. terus goyang sayang.." teriakku memancing nafsunya.

- Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.

" Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh.."

- Ternyata Anggun telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma.
 Kemudian aku membalikkan tubuh Anggun, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

" Oh.. Anggun.. Nikmatnya.. Aku keluuarr.." Crott.. Crott.. Tttcrott.

- Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Anggun.

" Oh.. Ted.. kau begitu perkasa."

- Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Anggun memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku.
 Kemudian, tanpa kukomando, Anggun berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu.

- Aku memandangi lobang memeknya. Anggun terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.

" Ohh.. Anggun.. Geli.." desahku lirih.

- Namun Anggun tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina anggun membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

" Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh.." desisnya.

- Anggun menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

" Oh.. Terus.. Sss." desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

- Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

" Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh" aku menyedot kuat lobang vaginanya.
" Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss.."

- Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku.
 Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Anggun merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.
 Anggun terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

" Oh.. Anggun.. Teruss.. Teruss.." rintihku menahan sejuta kenikmatan. Anggun terus mempercepat gerakan kepalanya.
" Au.. Anggun.. Aku.. Keluuarr.. Oh.." Croott.. Croott.. Croot..

- Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara anggun seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

" Terimakasih sayang.." ucapku..

- Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.

“Ted.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini." Aku hanya terdiam.

- Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya,
 Sedangkan Anggun mengulum penisku. Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Rabu, 05 Oktober 2016

BERCINTA DENGAN ISTRI TEMAN LAMA

Poker Terbaik

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita PORN ABG | Bercinta Dengan Istri Teman Lama - Peristiwa ini terjadi saat aku masih duduk di kelas 3 SMP dimana seharusnya pada umur segitu belum mengenal namanya seks , tidak tau kenapa aku begitu memahami dan ingin merasakan hal yang enak katanya orang bilang begitu, karena dirumahku sering di datangi oleh teman mamaku, sungguh teman mamaku yang maen kerumah seksi seksi terutama namanya Tante Via, tubuhnya langsing, wajahnya muda membikin gerrr.


- Cerita sex Dewasa terbaru ini berdasarkan cerita nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah.

CERITA SEX - Bercinta Dengan Istri Teman Lama | Cerita sex selingkuh, Singkat cerita, setelah sy menikah dgn seorang perempuan pilihan orangtuaku, sy mencoba hidup mandiri bersama istri sebagai bentuk rasa tanggungjawab sy sebagai suami dan kepala rumah tangga, meskipun rasa cintaku pada istriku tersebut belum mendlm, namun tetap sy coba menerima kenyataan ini siapa tahu di kemudian hari sy kami bisa saling mencintai secara penuh, lagi pula memang sy belum pernah sama sekali jatuh cinta pada wanita manapun sebelumnya.

- Kami coba mengadu nasib di kota Kabupatenku dgn mengontrak rumah yg sangat sederhana. Beberapa bidang usaha sy coba tekuni agar dapat menanggulangi keperluan hidup kami sehari-hari, namun hingga kami mempunyai 3 orang anak, nasib kami tetap belum banyak berubah. Kami masih hidup pas-pasan dan bahkan harapanku semula utk mempertebal kecintaanku terhadap istriku malah justru semakin merosot saja. Untung saja, sy orangnya pemalu dan sedikit mampu bersabar serta terbiasa dlm penderitaan, sehingga perasaanku itu tdk pernah diketahui oleh siapapun termasuk kedua orangtua dan saudara-saudaraku.
Cerita dewasa terbaru, Entah pengaruh setan dari mana, suatu waktu tepatnya Bulan Oktober 2003 aku sempatkan diri berkunjung ke rumah teman lamaku sewaktu kami sama-sama di SMA dulu. Sebut saja namanya Anto. Dia baru saja pulang dari Kalimantan bersama dgn istrinya, yg belakangan sy ketahui kalau istrinya itu adalah anak majikannya sewaktu dia bekerja di salah satu perusahaan swasta di sana. Mereka juga melangsungkan perkawinan bukan atas dasar saling mencintai, melainkan atas dasar jasa dan balas budi.
Sekitar jam 5 sore, sy sdh tiba di rumah Anto dgn naik ojek yg jaraknya sekitar 1 km dari rumah kontrakan kami. Merekapun masih tinggal di rumah kontrakan, namun agak besar dibanding rumah yg kami kontrak. Maklum mereka sedikit membawa modal dgn harapan membuka usaha baru di kota Kabupaten kami. Setelah mengamati tanda-tanda yg telah diberitahukan Anto ketika kami ketemu di pasar sentral kota kami, sy yakin tdk salah lagi, lalu sy masuk mendekati pintu rumah itu, ternyata dlm keadaan tertutup.

" Tok.. Tok.. Tok.. Permisi ada orang di rumah" kalimat penghormatan yg sy ucapkan selama 3 kali berturut-turut sambil mengetuk-ngetuk pintunya, namun tetap tdk ada jawaban dari dlm.

- Sy lalu mencoba mendorong dari luar, ternyata pintunya terkunci dari dlm, sehingga sy yakin pasti ada orang di dlm rumah itu. Hanya saja sy masih ragu apakah rumah yg sy ketuk pintunya itu betul adalah rumah Anto atau bukan. Sy tetap berusaha utk memastikannya. Setelah duduk sejenak di atas kursi yg ada di depan pintu, sy coba lagi ketuk-ketuk pintunya, namun tetap tdk ada tanda-tanda jawaban dari dlm. Akhirnya sy putuskan utk mencoba mengintip dari samping rumah.
 Melalui sela-sela jendela di samping rumahnya itu, sy sekilas melihat ada kilatan cahaya dlm ruangan tamu, tp sy belum mengetahui dari mana sumber kilatan cahaya itu. Sy lalu bergeser ke jendela yg satunya dan ternyata sy sempat menyaksikan sepotong tubuh tergeletak tanpa busana dari sebatas pinggul sampai ujung kaki. Entah potongan tubuh laki-laki atau wanita, tp tampak putih mulus seperti kulit wanita.
 Dlm keadaan biji mataku tetap kujepitkan pada sela jendela itu utk melihat lebih jelas lagi keadaan dlm rumah itu, dibenak sy muncul tanda tanya apa itu tubuh istrinya Anto atau Anto sendiri atau orang lain. Apa orang itu tertidur pula sehingga tersingkap busananya atau memang sengaja telanjang bulat. Apa ia sedang menyaksikan acara TV atau sedang memutar VCD porno, sebab sedikit terdengar ada suara TV seolah film yg diputar.

- Pertanyaan-pertanyaan itulah yg selalu mengganggu pikiranku sampai akhirnya aku kembali ke depan pintu semula dan mencoba mengetuknya kembali. Namun baru saja sekali sy ketuk, pintunya tiba-tiba terbuka lebar, sehingga aku sedikit kaget dan lebih kaget lagi setelah menyaksikan bahwa yg berdiri di depan pintu adalah seorang wanita muda dan cantik dgn pakaian sedikit terbuka karena tubuhnya hanya ditutupi kain sarung. Itupun hanya bagian bawahnya saja.

" Selamat siang," kembali sy ulangi kalimat penghormatan itu.
" Ya, siang," jawabnya sambil menatap wajah sy seolah malu, takut dan kaget.
" Dari mana Pak dan cari siapa," tanya wanita itu.
" Maaf dik, numpang tanya, apa betul ini rumah Anto," tanya sy.
" Betul sekali pak, dari mana yah?" tanya wanita itu lemah lembut.
" Sy tinggal tdk jauh dari sini dik, sy ingin ketemu Anto. Beliau adalah teman lama sy sewaktu kami sama-sama duduk di SMA dulu," lanjut sy sambil menyodorkan tangan sy utk menyalaminya.

- Wanita itu mebalasnya dan tangannya terasa lembut sekali namun sedikit hangat.

" Oh, yah, syukur kalau begitu. Ternyata ia punya teman lama di sini dan ia tak pernah ceritakan padaku," ucapannya sambil mempersilahkanku masuk.

- Sypun langsung duduk di atas kursi plastik yg ada di ruang tamunya sambil memperhatikan keadaan dlm rumah itu, termasuk letak tempat tidur dan TVnya guna mencocokkan dugaanku sewaktu mengintip tadi
Setelah sy duduk, sy berniat menanyakan hubungannya dgn Anto, tp ia nampak buru-buru masuk ke dlm, entah ia mau berpakaian atau mengambil suatu hidangan. Hanya berselang beberapa saat, wanita itu sdh keluar kembali dlm keadaan berpakaian setelah tadinya tdk memakai baju, bahkan ia membawa secangkir kopi dan kue lalu diletakkan di atas meja lalu mempersilahkanku mencicipinya sambil tersenyum.

" Maaf dik, kalau boleh sy tanya, apa adik ini saudara dgn Anto?" tanyaku penuh kekhawatiran kalau-kalau ia tersinggung, meskipun sy sejak tadi menduga kalau wanita itu adalah istri Anto.
" Sy kebetulan istrinya pak. Sejak 3 tahun lalu sy melangsungkan pernikahan di Kalimantan, namun Tuhan belum mengaruniai seorang anak," jawabnya dgn jujur, bahkan sempat ia cerita panjang lebar mengenai latar belakang perkawinannya, asal usulnya dan tujuannya ke Kota ini.

- Setelah sy menyimak ulasannya mengenai dirinya dan kehidupannya bersama Anto, sy dapat mengambil kesimpulan bahwa wanita itu adalah suku di Kalimantan yg asal usul keturunannya juga berasal dari suku di Sulawesi. Ia kawin dgn Anto atas dasar jasa-jasa dan budi baik mereka tanpa didasari rasa cinta dan kasih syng yg mendlm, seperti halnya yg menimpa keluarga sy. Ia tetap berusaha dan berjuang utk menggali nilai-nilai cinta yg ada pada mereka berdua siapa tahu kelak bisa dibangun.
 Anehnya, meskipun kami baru ketemu, namun ia seolah ingin membeberkan segala keadaan hidup yg dialaminya bersama suami selama ini, bahkan terkesan kami akrab sekali, saling menukar pengalaman rahasia rumah tangga tanpa ada yg kami tutup-tupi. Lebih heran lagi, selaku orang pendiam dan kurang pergaulan, sy justru seolah menemukan diriku yg sebenarnya di rumah itu. Karena senang, bahagia dan asyiknya perbincangan kami berdua, sampai-sampai sy hampir lupa menanyakan ke mana suaminya saat ini.

- Setelah kami saling memahami kepribadian, maka akhirnya sypun menanyakan Anto (suaminya itu).

" Oh yah, hampir lupa, ke mana Anto sekarang ini, kok dari tadi tdk kelihatan?" tanyaku sambil menyelidiki semua sudut rumah itu.
" Kebetulan ia pulang kampung utk mengambil beras dari hasil panen orangtuanya tadi pagi, tp katanya ia tdk bermalam kok, mungkin sebentar lagi ia datang. Tunggu saja sebentar," jawabnya seolah tdk menghendaki sy pulang dgn cepat hanya karena Anto tdk di rumah.
" Kalau ke kampung biasanya jam berapa tiba di sini," tanyaku lebih lanjut.
" Sekitar jam 8.00 atau 9.00 malam," jawabnya sambil menoleh ke jam dinding yg tergantung dlm ruangan itu. Padahal saat ini tanpa terasa jarum jam sdh menunjukkan pukul 7.00 malam.

- Tak lama setelah itu, ia nampaknya buru-buru masuk ke ruang dapur, mungkin ia mau menyiapkan makan malam, tp sy teriak dari luar kalau sy baru saja makan di rumah dan melarangnya ia repot-repot menyiapkan makan malam. Tp ia tetap menyalakan kompornya lalu memasak seolah tak menginginkan aku kembali dgn cepat. Tak lama sesdh itu, iapun kembali duduk di depan sy melanjutkan perbincangannya. Sypun tak kehabisan bahan utk menemaninya. Mulai dari soal-soal pengalaman kami di kampung sewaktu kecil hingga soal rumah tangga kami masing-masing.
 Karena nampaknya kami saling terbuka, maka sypun berani menanyakan tentang apa yg dikerjakannya tadi, sampai lama sekali baru dibukakan pintu tanpa sy beritahu kalau sy mengintipnya tadi dari selah jendela. Kadang ia menatapku lalu tersenyum seolah ada sesuatu berita gembira yg ingin disampaikan padaku.

" Jadi bapak ini lama mengetuk pintu dan menunggu di luar tadi?" tanyanya sambil tertawa.
" Sekitar 30 menit barangkali, bahkan hampir sy pulang, tp untung sy coba kembali mengetuk pintunya dgn keras," jawabku terus terang.
" Ha.. Ha.. Ha.. Sy ketiduran sewaktu nonton acara TV tadi," katanya dgn jujur sambil tertawa terbahak-bahak.
" Tp bapak tdk sampai mengintip di samping rumah kan? Maklum kalau sy tertidur biasanya terbuka pakaianku tanpa terasa," tanyanya seolah mencurigaiku tadi.

- Dlm hati sy jangan-jangan ia sempat melihat dan merasa diintip tadi, tp sy tdk boleh bertingkah yg mencurigakan.

" Ti.. Ti.. Dak mungkin sy lakukan itu dik, tp emangnya kalau sy ngintip kenapa?" kataku terbata-bata, maklum sy tdk biasa bohong.
" Tdk masalah, cuma itu tadi, sy kalau tidur jarang pakai busana, terasa panas. Tp perasaan sy mengatakan kalau ada orang tadi yg mengintipku lewat jendela sewaktu aku tidur. Makanya sy terbangun bersamaan dgn ketukan pintu bapak tadi," ulasnya curiga namun tetap ia ketawa-ketawa sambil memandangiku.
" M.. Mmaaf dik, sejujurnya sy sempat mengintip lewat sela jendela tadi berhubung sy terlalu lama mengetuk pintu tp tdk ada jawaban. Jadi sy mengintip hanya utk memastikan apa ada atau tdk ada orang di dlm tadi. Sy tdk punya maksud apa-apa," kataku dgn jujur, siapa tahu ia betul melihatku tadi, aku bisa dikatakan pembohong.
" Jadi apa yg bapak lihat tadi sewaktu mengintip ke dlm? Apa bapak sempat melihatku di atas tempat tidur dgn telanjang bulat?" tanyanya penuh selidik, meskipun ia masih tetap senyum-senyum.
" Sy tdk sempat melihat apa-apa di dlm kecuali hanya kilatan cahaya TV dan sepotong kaki," tegasku sekali lagi dgn terus terang.
" Tdk apa-apa, sy percaya ucapan bapak saja. Lagi pula sekiranya bapak melihatku dlm keadaan tanpa busana, bapak pasti tdk heran, dan bukan soal baru bagi bapak, karena apa yg ada dlm tubuh sy tentu sama dgn milik istri bapak, yah khan?" ulasnya penuh canda. Lalu ia berlari kecil masuk ke ruang dapur utk memastikan apa nasi yg dimasaknya sdh matang atau belum.

- Waktu di jam dinding menunjukkan sdh pukul 8.00, namun Anto belum juga datang. Dlm hati kecilku, Jangan-jangan Anto mau bermalam di kampungnya, aku tdk mungkin bermalam berdua dgn istrinya di rumah ini. Sy lalu teriak minta pamit saja dgn alasan nanti besok saja ketemunya, tp istri Anto berteriak melarangku dan katanya,

" Tunggu dulu pak, nasi yg sy masak buat bapak sdh matang. Kita makan bersama saja dulu, siapa tahu setelah makan Anto datang, khan belum juga larut malam, apalagi kita baru saja ketemu," katanya penuh harap agar aku tetap menunggu dan mau makan malam bersama di rumahnya.

- Tak lama kemudian, iapun keluar memanggilku masuk ke ruang dapur utk menikmati hidangan malamnya. Sambil makan, kamipun terlibat pembicaraan yg santai dan penuh canda, sehingga tanpa terasa sy sempat menghabiskan dua piring nasi tanpa sy ingat lagi kalau tadi sy bilang sdh kenyg dan baru saja makan di rumah. Malu sendiri rasanya.

" Bapak ini nampaknya masih muda. Mungkin tdk tepat jika aku panggil bapak khan? Sebaiknya aku panggil kak, abang atau Mas saja," ucapnya secara tiba-tiba ketika aku meneguk air minum, sehingga aku tdk sempat menghabiskan satu gelas karena terasa kenyg sekali.

- Apalagi sy mulai terayu atau tersanjung oleh seorang wanita muda yg baru saja kulihat sepotong tubuhnya yg mulus dan putih? Tdk, sy tdk boleh berpikir ke sana, apalagi wanita ini adalah istri teman lamaku, bahkan rasanya aku belum pernah berpikir macam-macam terhadap wanita lain sebelum ini. Aku kendalikan cepat pikiranku yg mulai miring. Siapa tahu ada setan yg memanfaatkannya.

" Bolehlah, apa saja panggilannya terhadapku sy terima semua, asalkan tdk mengejekku. Hitung-hitung sebagai panggilan adik sendiri," jawabku memberikan kebebasan.
" Terima kasih Kak atau Mas atas kesediaan dan keterbukaannya" balasnya.

- Setelah selesai makan, aku lalu berjalan keluar sambil memandangi sudut-sudut ruangannya dan aku sempat mengalihkan perhatianku ke dlm kamar tidurnya di mana aku melihat tubuh terbaring tanpa busana tadi. Ternyata betul, wanita itulah tadi yg berbaring di atas tempat tidur itu, yg di depannya ada sebuah TV color kira-kira 21 inc.
 Jantungku tiba-tiba berdebar ketika aku melihat sebuah celana color tergeletak di sudut tempat tidur itu, sehingga aku sejenak membayangkan kalau wanita yg baru saja sy temani bicara dan makan bersama itu kemungkinan besar tdk pakai celana, apalagi yg sy lihat tadi mulai dari pinggul hingga ujung kaki tanpa busana. Namun pikiran itu sy coba buang jauh-jauh biar tdk mengganggu konsentrasiku.
 Setelah aku duduk kembali di kursi tamu semula, tiba-tiba aku mendengar suara TV dari dlm, apalagi acaranya kedengaran sekali kalau itu yg main adalah film Angling Dharma yaitu film kegemaranku. Aku tdk berani masuk nonton di kamar itu tanpa dipanggil, meskipun aku ingin sekali nonton film itu. Bersamaan dgn puncak keinginanku, tiba-tiba,

" Kak, suka nggak nonton filmnya Angling Dharma?" teriaknya dari dlm kamar tidurnya.
" Wah, itu film kesukaanku, tp syngnya TV-nya dlm kamar," jawabku dgn cepat dan suara agak lantang.
" Masuk saja di sini kak, tdk apa-apa kok, lagi pula kita ini khan sdh seperti saudara dan sdh saling terbuka" katanya penuh harap.

- Lalu sy bangkit dan masuk ke dlm kamar. Iapun persilahkan aku duduk di pinggir tempat tidur berdampingan denganya. Aku agak malu dan takut rasanya, tp juga mau sekali nonton film itu.
 Awalnya kami biasa-biasa saja, hening dan serius nontonnya, tp baru sekitar setengah jam acara itu berjalan, tiba-tiba ia menawarkan utk nonton film dari VCD yg katanya lebih bagus dan lebih seru dari pada filmnya Angling Dharma, sehingga aku tdk menolaknya dan ingin juga menyaksikannya. Aku cemas dan khawatir kalau-kalau VCD yg ditawarkan itu bukan kesukaanku atau bukan yg kuharapkan.
 Setelah ia masukkan kasetnya, iapun mundur dan kembali duduk tdk jauh dari tempat dudukku bahkan terkesan sedikit lebih rapat daripada sebelumnya. Gambarpun muncul dan terjadi perbincangan yg serius antara seorang pria dan seorang wanita Barat, sehingga aku tdk tahu maksud pembicaraan dlm film itu.
Baru saja aku bermaksud meminta mengganti filmnya dgn film Angling Dharma tadi, tiba-tiba kedua insan dlm layar itu berpelukan dan berciuman, saling mengisap lidah, bercumbu rayu, menjilat mulai dari atas ke bawah, bahkan secara perlahan-lahan saling menelanjangi dan meraba, sampai akhirnya sy menatapnya dgn tajam sekali secara bergantian menjilati kemaluannya, yg membuat jantungku berdebar, tongkatku mulai tegang dan membesar, sekujur tubuhku gemetar dan berkeringat, lalu sedikit demi sedikit aku menoleh ke arah wanita disampingku yakni istri teman lamaku.

- Secara bersamaan iapun sempat menoleh ke arahku sambil tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke layar. Tentu aku tdk mampu lagi membendung birahiku sebagai pria normal, namun aku tetap takut dan malu mengutarakan isi hatiku.

" Mas, pak, suka nggak filmnya? Kalau nggak suka, biar kumatikan saja,"  tanyanya seolah memancingku ketika aku asyik menikmatinya.
" Iiyah, bolehlah, suka juga, kalau adik, memang sering nonton film gituan yah?" jawabku sedikit malu tp mau dan suka sekali.
" Sy dari dulu sejak awal perkawinan kami, memang selalu putar film seperti itu, karena kami sama-sama menyukainya," lagi pula bisa menambah gairah sex kami dikala sulit memunculkannya, bahkan dapat menambah pengalaman berhubungan, syukur-syukur jika sebagian bisa dipraktekkan.
" Sungguh kami ketinggalan. Sy kurang pengalaman dlm hal itu, bahkan baru kali ini sy betul-betul bisa menyaksikan dgn tenang dan jelas film seperti itu. Apalagi istriku tdk suka nonton dan praktekkan macam-macam seperti di film itu," keteranganku terus terang.
" Tp kakak suka nonton dan permainan seperti itu khan?" tanyanya lagi.
" Suka sekali dan kelihatannya nikmat sekali yach," kataku secara tegas.
" Jika istri kakak tdk suka dan tdk mau melakukan permainan seperti itu, bagaimana kalau aku tawarkan kerjasama utk memperaktekkan hal seperti itu?" tanya istri teman lamaku secara tegas dan berani padaku sambil ia mendempetkan tubuhnya di tubuhku sehingga bisikannya terasa hangat nafasnya dipipiku.

- Tanpa sempat lagi aku berfikir panjang, lalu aku mencoba merangkulnya sambil menganggukkan kepala pertanda setuju. Wanita itupun membalas pelukanku. Bahkan ia duluan mencium pipi dan bibirku, lalu ia masukkan lidahnya ke dlm mulutku sambil digerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan, akupun membalasnya dgn lahap sekali. Aku memulai memasukkan tangan ke dlm bajunya mencari kedua payudaranya karena aku sama sekali sdh tdk mampu lagi menahan birahiku, lagi pula kedua benda kenyal itu sy sdh hafal tempatnya dan sdh sering memegangnya.
 Tp kali ini, rasanya lain daripada yg lain, sedikit lebih mulus dan lebih keras dibanding milik istriku. Entah siapa yg membuka baju yg dikenakannya, tiba-tiba terbuka dgn lebar sehingga nampak kedua benda kenyal itu tergantung dgn menantang. Akupun memperaktekkan apa yg barusan kulihat dlm layar tadi yakni menjilat dan mengisap putingnya berkali-kali seolah aku mau mengeluarkan air dari dlmnya. Kadang kugigit sedikit dan kukunyah, namun wanita itu sedikit mendorong kepalaku sebagai tanda adanya rasa sakit.
 Selama hidupku, baru kali ini aku melihat pemandangan yg indah sekali di antara kedua paha wanita itu. Karena tanpa kesulitan aku membuka sarung yg dikenakannya, langsung saja jatuh sendiri dan sesuai dugaanku semula ternyata memang tdk ada pelapis kemaluannya sama sekali sehingga aku sempat menatap sejenak kebersihan meqi wanita itu.

- Putih, mulus dan tanpa selembar bulupun tumbuh di atas gundukan itu membuat aku terpesona melihat dan merabanya, apalagi setelah aku memberanikan diri membuka kedua bibirnya dgn kedua tanganku, nampak benda kecil menonjol di antara kedua bibirnya dgn warna agak kemerahan. Ingin rasanya aku telan dan makan sekalian, untung bukan makanan, tp sempat sy lahap dgn lidahku hingga sedlm-dlmnya sehingga wanita itu sedikit menjerit dan terengah-engah menahan rasa nikmatnya lidah sy, apalagi setelah aku menekannya dlm-dlm.

" Kak, aku buka saja semua pakaiannya yah, biar aku lebih leluasa menikmati seluruh tubuhmu," pintanya sambil membuka satu persatu pakaian yg kukenakan hingga aku telanjang bulat. Bahkan ia nampaknya lebih tdk tahan lagi berlama-lama memandangnya.

- Ia langsung serobot saja dan menjilati sekujur tubuhku, namun jilatannya lebih lama pada biji pelerku, sehingga pinggulku bergerak-gerak dibuatnya sebagai tanda kegelian. Lalu disusul dgn memasukkan k0ntolku ke mulutnya dan menggocoknya dgn cepat dan berulang-ulang, sampai-sampai terasa spermaku mau muncrat. Untung sy tarik keluar cepat, lalu membaringkan ke atas tempat tidurnya dgn kaki tetap menjulang ke lantai biar aku lebih mudah melihat, dan menjamahnya.
 Setelah ia terkulai lemas di atas tempat tidur, akupun mengangkanginya sambil berdiri di depan gundukkan itu dan perlahan aku masukkan ujung k0ntolku ke dlm meqinya lalu menggerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan maju dan mundur, akhirnya dapat masuk tanpa terlalu kesulitan.

" Dik, model yg bagaimana kita terapkan sekarang? Apa kita ikuti semua posisi yg ada di layar TV tadi," tanyaku berbisik.
" Terserah kak, aku serahkan sepenuhnya tubuhku ini pada kakak, mana yg kakak anggap lebih nikmat dan lebih berkesan sepanjang hayat serta lebih memuaskan kakak," katanya pasrah. Akupun meneruskan posisi tidur telentang tadi sambil aku berdiri menggocok terus, sehingga menimbulkan bunyi yg agak menambah gairah sexku.
" Ahh.. Uhh.. Ssstt.. Hmm.. Teeruus kak, enak sekali, gocok terus kakak, aku sangat menikmatinya," demikian pintanya sambil terengah dan berdesis seperti bunyi jangkrik di dlm kamarnya itu.
" Dik, gimana kalau sy berbaring dan adik mengangkangiku, biar adik lebih leluasa goyangannya," pintaku padanya.
" Aku ini sdh hampir memuncak dan sdh mulai lemas, tp kalau itu permintaan kakak, bolehlah, aku masih bisa bertahan beberapa menit lagi," jawabnya seolah ingin memuaskanku malam itu.

- Tanpa kami rasakan dan pikirkan lagi suaminya kembali malam itu, apalagi setelah jam menunjukkan pukul 9.30 malam itu, aku terus berusaha menumpahkan segalanya dan betul-betul ingin menikmati pengalaman bersejarah ini bersama dgn istri teman lamaku itu.
 Namun syngnya, karena keasyikan dan keseriusan kami dlm bersetubuh malam itu, sehingga baru sekitar 3 menit berjalan dgn posisi sy di bawah dan dia di atas memompa serta menggoyang kiri kanan pinggulnya, akhirnya spermakupun tumpah dlm rahimnya dan diapun kurasakan bergetar seluruh tubuhnya pertanda juga memuncak gairah sexnya. Setelah sama-sama puas, kami saling berciuman, berangkulan, berjilatan tubuh dan tidur terlentang hingga pagi.
 Setelah kami terbangun hampir bersamaan di pagi hari, sy langsung lompat dari tempat tidur, tiba-tiba muncul rasa takut yg mengecam dan pikiranku sangat kalut tdk tahu apa yg harus sy perbuat. Sy menyesal tp ada keinginan utk mengulanginya bersama dgn wanita itu. Untung malam itu suaminya tdk kembali dan kamipun berusaha masuk kamar mandi membersihkan diri.

- Walaupun terasa ada gairah baru lagi ingin mengulangi di dlm kamar mandi, namun rasa takutku lebih mengalahkan gairahku sehingga aku mengurungkan niatku itu dan langsung pamit dan sama-sama berjanji akan mengulanginya jika ada kesempatan. Sy keluar dari rumah tanpa ada orang lain yg melihatku sehingga sy yakin tdk ada yg mencurigaiku. Soal istriku di rumah, sy bisa buat alasan kalau sy ketemu dan bermalam bersama dgn sahabat lamaku, selesai!!!TAMAT

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Senin, 03 Oktober 2016

BIRAHI YANG BERGEBU-GEBU

Poker Terbaik

CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | Birahi Yang Bergebu-Gebu - Perkenlakna namaku Ahmed biasa di panggil oleh teman memet aku masih sekolah di bangku SMP, aku mempunyai keanehan untuk seksualku , dimana diumurku segini hasrat sexku selalu muncul secara tiba tiba kadang imajinasiku dan khayalanku tidak wajar di usiaku sekarang, ceritanya begini saat malam hari dimana aku masih menonton tv sendirian karena keluargaku sudah pada tidur.


CERITA PORN ABG - Birahi Yang Bergebu-Gebu | Aku melihat adikku Tuti, dua tahun di bawahku, tepat berada di sampingku. Entah kenapa tiba-tiba hasrat seksualku muncul tiba-tiba. Tanganku merayap, menyibakkan rok yang dipakai adikku, tanganku perlahan-lahan meraba-raba belahan memek di balik celana dalamnya, yang tentunya masih bersih belum tumbuh bulu sedikit pun. Keberanianku semakin muncul, karena tidak ada reaksi dari adikku, kulepaskan tangan sambil sedikit memiringkan tubuhku dan kucium bibirnya, tak ada reaksi.
 Karena khawatir ketahuan yang lain, apa lagi kalau adikku bangun, kuhentikan aktivitasku. Namun, debaran dada semakin meledak-ledak, karena hasrat yang sangat sulit dibendung, tapi rasa takut mengalahkan hasratku yang meledak-ledak.
 Bayangan dan hasrat semalam tenyata masih terbawa sampai esok harinya. Kepala terasa berat, menahan hasrat yang demikian menekan. Sampai jam empat sore bayangan-bayangan kejadian malam malah semakin menggila.

- Akhirnya aku mencari akal bagaimana melampiaskan hasrat tersebut. Aku pergi ke belakang rumah dengan maksud untuk bermain sekedar menepis bayangan semalam. Sesampainya di belakang, aku melihat dua ekor kambing betina.
 Tiba-tiba muncul pikiran yang sebelumnya belum pernah singgah, aku dekati kambing itu dan menatapnya dengan seksama, khususnya bagian belakangnya, bagian yang tertutup ekornya. Kupegang dan kuusap-usap bagian punggungnya dan terus ke arah belakang, sementara itu kontolku telah sedemikian ngaceng di balik celana pendek yang kupakai.
 Anehnya kambing itu diam saja ketika memeknya kuusap-usap, seperti menikmatinya. Selama tanganku meraba-raba memek kambing itu, pandanganku melihat-lihat jangan-jangan ada orang di sekitar situ dan memergoki apa yang kulakukan.

- Lima belas menit kemudian, setelah yakin tidak ada orang, kubuka resleting celanaku perlahan-lahan dan mengeluarkan kontolku yang telah sedemikian ngaceng. Kontolku langsung keluar, karena memang aku tidak pernah memakai celana dalam. Aku mulai memakai celana dalam setelah aku kelas tiga SMP, dua tahun kemudian.
 Perlahan-lahan kudekatkan kontolku dan kugosok-gosok ke memek kambing itu. Perasaan enak terasa di ujung kontolku, entah mengapa, mungkin karena imajinasiku membayangkan bahwa memek yang sedang kugesek-gesek itu adalah memek adikku. Setelah merasa puas menggosok-gosok kontolku, kumasukkan pelan-pelan kontolku ke dalam memek kambing betina itu, hingga akhirnya masuk semua.
 Ketika kontolku telah masuk semua, kambing itu mengembik, namun suaranya terasa agak lain, lebih menyerupai erangan. Kukocok pelan-pelan, takut mbek itu berontak dan kabur, karena tidak diikat. Namun kambing itu tetap diam

- Malah terasa kambing itu seperti menggoyang-goyangkan pantatnya dan menekan badannya ke arah belakang, sehingga kontolku semakin dalam memasuki memek kambing itu. Sambil mengocok kontol, mulutku menyebut-nyebut nama adikku, kadang teman-teman perempuan sekelasku, dan siapa saja perempuan yang melintas dalam ingatanku.

" Oohh.. Tuti, memekmu enak sekali... oh Mirna.. Henceutmu gurih, oh Maryam sayangku.."

- Aku semakin mempercepat kocokan kontolku. Mungkin karena baru pertama melakukan itu dan imajinasiku yang semakin menggila, tidak lama terasa ada sesuatu mendesak dari dalam perutku yang mengarak ke arah kontolku. Seluruh badanku terasa merinding menahan nikmat yang sulit untuk dikatakan.
 Dan akhirnya, crot-crot.. Entah berapa kali. Kutekan tubuhku dengan menarik tubuh kambing bagian belakang karena takut jatuh, badanku terasa lemas. Setelah agak lama aku membiarkan kontolku di dalam memek kambing itu, kucabut perlahan, terasa linu namun sangat-sangat enak. Setelah kejadian itu, bila hasratku kembali muncul aku mendatangi kambing itu. Dan kulakukan itu hampir tiap hari.

- Tiga bulan kemudian, sepulang sekolah ketika hasratku kembali muncul karena di sekolah melihat temanku yang pingsan dan dengan tidak sengaja melihat celana dalamnya, hasrat seksualku muncul sedemikian kuat.
 Aku pergi ke belakang rumah tempat biasanya sang kambing merumput, aku tidak menemukannya di sana. Kucari ke tempat lain di sekitar rumahku juga tidak ada. Di antara rasa penasaran, heran dan hasrat seksual yang demikian kuat, kutanyakan kepada ibuku.
 Ia mengatakan bahwa kambing itu setelah aku pergi sekolah dibawa ayah untuk dijual ke Pak Lurah. Walaupun penasaran aku tidak bisa bilang apa-apa, namun demikian ternyata tidak juga menyurutkan hasrat seksualku. Aku kembali ke belakang rumah, mencari akal untuk melampiaskan hasratku yang tidak kunjung terpuaskan.

- Tak jauh di belakang rumahku terdapat kebun yang ditumbuhi tanaman jagung, luasnya hampir lima hektar. Di situlah biasanya aku bermain. Aku biasanya bermain sendirian, entah mengapa aku tidak begitu suka main dengan teman sebaya.
 Sesampainya di tengah-tengah kebun jagung, di antara pohon-pohon jagung aku duduk sambil meluruskan kaki. Tanpa sadar tanganku mengusap-usap kontolku dari luar celana. Karena asyiknya, tanpa kuketahui tiba-tiba di depanku ada seekor ayam betina yang sedang mencari makan. Entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku punya pikiran untuk menyetubuhi ayam itu.
 Pelahan-lahan sambil mengendap-endap kudekati ayam itu, dan kutangkap. Ternyata ayam itu milik orang tuaku. Karena aku biasa memberinya makan sehingga ayam itu dengan mudahnya kutangkap, walau pun tetap saja mau melepaskan diri, mungkin karena merasa diganggu saat sedang enak-enaknya makan.

- Ayam itu kuusap-usap kepala dan punggungnya supaya diam. Setelah tenang, kubuka resleting celanaku dan kukeluarkan kontolku. Sambil kupegang ayam itu dengan kedua tanganku, pelan-pelan kudekatkan pantat ayam itu ke kepala kontolku, dan kutekan pelan-pelan.
 Karena kontolku sedemikian ngacengnya dan keras, sedikit demi sedikit kontolku masuk ke dubur ayam itu, terasa sulit dan pedih-pedih enak, namun kutekan terus. Ayam itu berontak dan berkotek-kotek serta berusaha melepaskan diri. Kupegang lebih kencang karena takut lepas, sambil ditekan lebih kuat. Akhirnya seluruh kontolku masuk. Ayam itu tetap berkotek dan berusaha melepaskan diri.

- Pelan-pelan ayam itu kuangkat sedikit dan kutekan kembali perlahan-lahan dan akhirnya semakin kencang. Aku ingin cepat-cepat menyelesaikan "proyek" kecil yang mengasyikkan namun menegangkan itu.
 Tak lama kemudian seluruh badanku terasa merinding menahan nikmat yang sulit untuk dikatakan. Dan akhirnya, crot-crot.. Kutekan ayam itu ke belakang supaya kontolku masuk lebih dalam. Setelah agak lama aku membiarkan kontolku di dalam dubur ayam itu, kucabut perlahan, terasa linu namun sangat-sangat enak. Ternyata, betul kata pepatah, tak ada perempuan, kambing dan ayam pun jadilah..
 Suatu hari, entah iblis mana yang mengantarkanku ke pengalaman yang benar-benar aneh. Aku bermaksud mengembalikan buku yang kupinjam dari salah seorang teman sekolahku, seorang perempuan, Yuli namanya.

- Ia anak tetanggaku yang paling dekat dengan rumahku, oleh karena itu aku agak berani meminjam buku. Ketika sampai di rumahnya, yang kutemukan hanya ibunya yang sedang menjemur pakaian. Kutanyakan padanya, ia bilang bahwa Yuli sedang bermain di belakang rumah atau paling di saung di kebun singkong, sedang main dengan anjingnya.
 Aku pergi ke belakang rumah Yuli, kucari-cari tidak ada. Lalu aku masuk ke kebun singkong tidak jauh dari situ. Kulihat tak jauh ada sebuah saung. Kudekati, tapi kudengar suara keluhan atau tepatnya erangan yang sangat halus, namun kadang-kadang terdengar agak memburu.
 Aku heran dan penasaran. Kuintip dari arah belakang saung melalui lubang yang agak lebar. Kulihat Yuli sedang duduk, tapi rok bagian bawahnya terangkat ke atas, dan tampak di bawahnya seekor anjing, kutahu nama anjing itu Bleki, sedang menjilat-jilat kemaluan si Yuli. Mata si Yuli tampak terpejam, dan mulutnya mengeluarkan suara seperti mengerang keenakan.

- Aku heran akan tetapi entah bagaimana tiba-tiba nafsu birahiku muncul dengan tiba-tiba dan kontolku terasa tegang. Pelan-pelan aku melangkah ke depan saung dan perlahan masuk ke saung itu. Aku membungkuk dan melihat apa yang dilakukan anjing itu.
 Tampak memek si Yuli telah memerah dan basah oleh air liur anjing itu. Memeknya tampak masih bersih tanpa sehelai pun rambut. Pelan-pelan anjing itu kuusap-usap dan kusingkirkan, dan cepat-cepat kugantikan tugas yang sedang dilakukan anjing itu. Aku meniru apa yang dilakukannya terhadap memek Yuli.

"Ehm.. Ohh.."

- Terdengar Yuli mengerang agak kencang. Pelan-pelan kuraba memek Yuli, dan kubuka belahannya. Tampak warna merah muda yang sangat membangkitkan nafsu birahi itu terpampang di depanku. Berbeda dengan memek kambing apalagi dubur ayam. Yang ini benar-benar lain dan sungguh indah. Aku semakin semangat menjilat-jilatnya.
 Semakin lama erangan Yuli semakin sering. Tiba-tiba rambutku terasa ada yang memegang dan kepalaku semakin ditekannya kuat-kuat.

" Oohh.. Enak.. Shht..!!" Aku semakin bersemangat.

- Tiba-tiba kepalaku dicengkeram dan digoyang-goyang, terdengar Yuli berkata seperti terkejut..

" Siapa itu..?"

- Aku menghentikan aktivitasku dan menengadahkan kepalaku, tampak Yuli terkejut..

" Apa yang kamu lakukan?" Tanya Yuli, tapi anehnya seperti tidak ada kesan yang memperlihatkan rasa malu, hanya keheranan. Melihat itu, muncul keberanianku..

" Menikmati memekmu.."
" Oohh... kamu suka?"
" Suka sekali.. Lalu?" jawabku.
" Bagaimana kalau kita lanjutkan?" tanya Yuli.
" Boleh?" aku bertanya tak percaya.
" Heem.. Tanggung, tapi jangan bilang-bilang siapa ya?!"
" Ya.." jawabku sepat.
" Sini lihat kontolmu..!" kata Yuli enteng.

- Kubuka resleting celanaku dan kubuka celanaku. Maka keluarlah kontolku yang sejak tadi sudah tegang dan keras. Yuli memegangnya dan menariknya. Aku meringis kesakitan.

" Pelan-pelan dong..!" kataku.
" Aku sudah nggak tahan.. Ohh" ia berkata setengah mengerang.. Ditariknya perlahan kontolku dan diletakkannya ke memeknya dan digosok-gosoknya.

" Tekan-pelan-pelan Med..".

- Aku menekannya pelan-pelan, tapi tiba-tiba tumitku yang terlipat menindih batu yang agak runcing, aku kaget karena sakit. Gerakanku yang tiba-tiba menekan kontolku, sehingga.. Bless... Ahh.. Aku dan Yuli melenguh berbarengan.
 Anehnya kontolku bisa masuk dengan lancar. Dan akhirnya seluruh batang kontolku masuk ke dalam memek Yuli. Terasa kenikmatan yang sangat berbeda jauh dengan memek Kambing apalagi dubur ayam. Hangat, basah dan terasa lebih lembut.
 Setelah dibiarkan beberapa lama, aku menarik dan menekan secara perlahan, akan tetapi Yuli tampak liar menggoyang ke kiri dan ke kanan secara bersamaan juga mendorong dan menarik..

- Luar biasa, gadis kecil ini belajar dari mana? Karena gerakan Yuli begitu atraktif, aku tak tahan lagi, dan tak lama kemudian.. Crot.. Crot.. Aku mengeluarkan spermaku di dalam memek Yuli.. Dan tampak Yuli pun mengerang dengan kuat.. Orgasme. Akhirnya kami berdua ambruk di saung itu. Setelah agak lama, aku berkata...

" Kamu hebat dan tampaknya sudah berpengalaman".
" Ya, berkat kamu dan si Bleki"
" Maksudmu?" tanyaku heran.
" Aku melihat kamu sering ngentot dombamu itu, aku sering mengintipmu. Karena penasaran aku coba dengan anjingku, yakh karena aku tidak punya kambing sepereti kamu"

"Oohh.." aku bergumam..

- Sejak saat itu, aku sering bermain dengan Yuli, baik di saung maupun di kebun jagung belakang rumahku. Pengalaman yang benar-benar aneh..- *****TAMAT.


Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Membaca Cerita Sex Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...

Para Pembaca Cerita Sex Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Sex Dewasa...